Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Kenangan Buruk Lebih Mudah Terngiang di Ingatan?

Kompas.com - 05/07/2022, 18:56 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peristiwa yang membekas di pikiran bisa disebut sebagai kenangan. Kenangan itu ada yang baik ada pula yang buruk.

Sebuah penelitian yang meninjau cara kerja otak terkait ingatan seseorang menemukan bahwa kenangan buruk hingga pengalaman traumatis akan lebih mudah terngiang di kepala daripada kenangan indah. Mengapa hal itu bisa terjadi?

Baca juga: Cara Mengatasi Trauma Masa Lalu

Para peneliti dari Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Tulane AS dan Fakultas Kedokteran Universitas Tufts, di AS telah mempelajari pembentukan ingatan di otak.

Penelitian itu menemukan bahwa pengalaman yang traumatis dapat merangsang sistem pusat di otak yang mengatur sisi emosional.

Sistem pusat di otak itu disebut dengan amigdala dan itu memiliki teori tertentu di balik mekanismenya.

Para peneliti menemukan bahwa fungsi neurotransmiter stres dapat memproses ketakutan di otak dengan merangsang jumlah tertentu dari neuron di amigdala, yang kemudian menghasilkan pola "ledakan" seperti muatan listrik yang berulang.

Ilustrasi otak.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi otak.

Pola "ledakan" itu mengubah frekuensi gelombang otak di amigdala dari keadaan istirahat ke keadaan terangsang, kemudian mendorong pembentukan ingatan yang traumatis.

Jeffrey Tasker, seorang profesor biologi molekuler di Neuroscience menjelaskan, efek di otak yang memicu kenangan traumatis bisa digambarkan seperti kita mengalami peristiwa perampokan.

"Jika Anda ditodong dengan senjata, otak Anda mengeluarkan banyak neurotransmiter stres norepinefrin, mirip dengan adrenalin," katanya, seperti dilansir Indiatimes.

Baca juga: Pengalaman Buruk Kevin Liliana dengan Obat Pelangsing Instan

Dia menambahkan, kejadian itu mengubah pola pelepasan listrik di sirkuit tertentu bagian otak emosional yang berpusat di amigdala.

Lalu dampaknya, pelepasan sinyal tersebut menjadikan otak ke dalam kondisi "gairah tinggi" yang siap merekam memori.

Sayangnya, keadaan itu terjadi ketika seseorang merasakan ketakutan dan itu membuat kenangan buruk akan lebih mudah terngiang di kepala.

"Kondisi itu memfasilitasi pembentukan memori akan kenangan yang menakutkan."

"Itulah mengapa Anda kesulitan melupakan pengalaman yang traumatis," pungkasnya.

Baca juga: Alkohol Terbukti Tak Dapat Menghilangkan Kenangan Buruk

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com