KOMPAS.com - Sejak akhir 1930-an, Breitling sudah dikenal sebagai pembuat jam yang berhubungan dekat dengan dunia penerbangan.
Ketika itu, Breitling memasok jam kokpit analog untuk beberapa pesawat andalan Royal Air Force, seperti pesawat tempur Spitfire dan pesawat pengebom Lancaster.
Watchmaker Swiss tersebut juga memproduksi kronograf onboard untuk penyedia pesawat terbang semacam Boeing, Lockheed, dan Douglas pasca berakhirnya Perang Dunia II.
Namun pada pertengahan 1950-an, Breitling mulai membuat jam tangan selam. Koleksi jam tangan selam pertama itu dinamai SuperOcean.
SuperOcean menjadi lini kedua yang diandalkan Breitling, di samping koleksi jam tangan pilot andalan perusahaan, Navigation Timer atau disingkat Navitimer.
Baca juga: Breitling Rayakan 70 Tahun Navitimer dengan 14 Koleksi Baru
Seiring perkembangan waktu, SuperOcean terus berevolusi dengan desain yang kontemporer dan lebih modern.
Akhir Juni kemarin, pembuat jam ini melepas beberapa model SuperOcean terbaru yang terinspirasi dari salah satu desain vintage perusahaan di tahun 1965, SuperOcean Slow Motion.
Pada 1960-an, orang-orang mulai mengenal olahraga scuba diving berkat sosok bernama Jacques Cousteau, perwira Angkatan Laut Perancis, penjelajah, ahli kelautan (oseanografer), dan peneliti.
Cousteau kerap dijuluki sebagai salah satu bapak scuba diving lantaran penemuan aqualung, alat bantu pernapasan khusus berbentuk tabung yang berfungsi menampung oksigen untuk scuba diving.
Teknologi aqualung membuat penyelam dapat menyelam jauh tanpa harus selalu dekat dengan kapal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.