Berkat temuan Cousteau itulah, orang dapat melakukan penelitian ilmiah, mengamati satwa laut, membersihkan sampah di laut, hingga melakukan ekspedisi bawah laut.
Kisah Cousteau tersebut menginspirasi Breitling untuk mendesain model SuperOcean pertama.
Tujuan Breitling bukan sekadar menciptakan SuperOcean sebagai tool watch (jam tangan untuk kebutuhan tertentu), namun juga membuat jam tangan itu tampak bergaya.
Dalam menciptakan SuperOcean pertama, desainer Breitling menghilangkan berbagai fitur yang tidak mendukung kebutuhan penyelam di bawah air.
Cincin atau ring yang diletakkan di tepi dial bernuansa kontras dari bagian tengah. Ring itu menampilkan skala atau indikator menit.
Kemudian, penanda jam tebal berwarna hijau dilapisi material luminescent agar mudah dibaca saat arloji digunakan menyelam.
Baca juga: Breitling Rilis Arloji Bertema 4 Pesawat Legendaris Perang Dunia II
Layaknya kebanyakan jam tangan, terdapat tiga hand atau jarum di bagian tengah dial. Tetapi, jarum ketiga yang berukuran panjang bukanlah jarum detik, melainkan jarum menit kronograf.
Breitling menghilangkan jarum detik, lantaran penyelam tidak memerlukan jarum tersebut.
Nah, jarum kronograf yang "menggantikan" jarum detik itu membutuhkan waktu satu jam untuk berotasi penuh.
Karena gerakan jarum kronograf tidak secepat jarum detik yang berotasi penuh setiap 60 detik sekali, makanya SuperOcean ini diberi embel-embel "Slow Motion".
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.