Seperti yang kita tahu kale, bayam, selada air, kubis dan merupakan sayuran rendah kalori dan lemak.
Dari sayuran yang disebutkan, bayam menjadi makanan dengan kandungan antioksidan yang tinggi.
Hal tersebut dibuktikan melalui studi yang dipublikasikan di Food and Function.
Studi mendapati konsumsi bayam secara teratur dapat menurunkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, aterosklerosis, dan beberapa jenis kanker.
Baca juga: Ekstrak Kayu Manis Berpotensi Jadi Sumber Antioksidan untuk Kulit
Di samping itu, makan sayuran berdaun hijau juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan otak.
Pasalnya sayuran berdaun hijau mengandung antioksidan karotenoid, yakni lutein dan zeaxanthin.
Nah, jurnal Nutrition Reviews menyebut kandungan keduanya dapat menyerap cahaya biru.
Dengan begitu mata tidak rusak dan terhindari dari degenerasi.
Artichoke punya rasa yang mirip dengan asparagus dan paling sering ditemukan dalam diet Mediterania.
Artichoke adalah makanan kaya inulin -sejenis prebiotik-, potasium, dan vitamin C.
Baca juga: Apa itu Antioksidan dan Apa Fungsinya untuk Tubuh?
Tinjauan yang diunggah di International Journal of Molecular Sciences menemukan manfaat artichoke sebagai antiinflamasi dan antimikroba.
Sayuran yang satu ini juga mengandung vitamin C, asam hidroksisinamat, polifenol, dan flavonoid.
Legum seperti kacang polong dan lentil menyediakan polifenol dalam jumlah tinggi yang berguna menangkap radikal bebas.
Analisis yang diterbitkan di Journal of Food Science menyebut kacang kuning, kacang polong, kacang arab, kedelain, lentil, dan kacang merah kaya antikosidan.
Jenis legum tersebut juga menjadi protein vegan untuk pola makan dan tinggi serat.
Makan kacang secara teratur dapat mengurangi risiko kondisi kronis tertentu.
Misalnya, penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, obesitas, batu empedu, dan jenis kanker tertentu.
Kacang juga baik dikonsumsi karena kaya karotenoid, pitosterol, dan asam ellagic dengan sifat antioksidan yang kuat.
Sedangkan, kacang kenari dan pecan dapat menangkal radikal bebas menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Food Science and Technology.