Oleh: Nika Halida Hashina dan Ristiana D. Putri
KOMPAS.com - Peran orangtua sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Dapat dikatakan keluarga adalah lembaga pertama anak dalam memilah sikap, terutama dalam hal bersosialisasi. Dalam hal ini, orangtua dapat mengoptimalkan pengajaran pada masa keemasan anak.
Masa keemasan dalam kehidupan manusia terjadi pada anak-anak usia 0-5 tahun. Ini adalah periode kritis untuk pertumbuhan dan perkembangan emosional, sosial, dan spiritual anak-anak.
Pada fase ini, anak harus mendapatkan perhatian lebih dari orang tuanya untuk mengajarkan kemandirian sebagai salah satu karakter anak. Hal ini juga dibahas dalam siniar Obrolan Meja Makan dalam episode bertajuk “Beragam Cara Melatih Anak Mandiri”.
Dibahas pula, menjadi mandiri dapat membuat anak paham dalam membagi hal yang menyangkut realita dan imajinasi. Hal yang bersangkutan dengan realita juga membuatnya lebih berkembang secara emosional untuk siap bergabung di masyarakat.
Melansir laman Firstcry Parenting, berikut adalah hal yang dapat orangtua lakukan agar anak bisa membedakan kapan ia harus bersikap dalam realita, dan bermain dengan imajinasinya.
Anak mulai memahami perbedaan antara kenyataan dan imajinasi pada saat mereka mencapai usia 3–4 tahun. Pemahaman mereka tentang realitas didapatkan melalui rutinitas sehari-hari, seperti ketika jatuh dari sepeda dan merasakan sakit.
Baca juga: Mewujudkan Imajinasi Anak dalam Bentuk Boneka
Dalam hal ini, orangtua berperan penting untuk membantu anak memahami bahwa imajinasi mereka tidak bisa digunakan di saat-saat penting seperti saat bersepeda karena ia bisa terluka. Buat anak paham secara benar dengan mengatakannya secara gamblang.
Orangtua juga dapat bertanya apa yang mereka pikirkan saat hal buruk terjadi. Setelahnya, beri nasehat jika dirasa persepsi anak masih keliru. Jangan lupa untuk mendiskusikan atau bertanya apakah anak paham apa yang kalian diskusikan.
Perbedaan ini dapat ditunjukkan paling baik saat bermain dengannya atau menonton film. Orangtua dapat memperkenalkan konsep akting dan memberitahunya bahwa para aktor di televisi berpura-pura memainkan karakter dalam layar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.