Sekitar 95 persen responden berusia 51-55 tahun diketahui dapat menyeimbangkan tubuh dengan satu kaki selama sepuluh detik.
Responden berusia 61-65 tahun juga punya catatan baik dalam tes itu dengan persentase keberhasilan sebesar 82 persen.
Sementara kelompok usia 71-75 tahun yang dapat menyeimbangkan tubuh ketika tes hanya 46 persen.
Apabila hasil tes peneliti disimpulkan, satu dari lima responden gagal melewati tes keseimbangan.
Berangkat dari situ, studi kemudian mengaitkan jatuh dengan kemungkinan kematian yang lebih tinggi.
Peneliti sebenarnya sudah mencoba mengesampingkan faktor penghambat, seperti obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Sayangnya temuan yang didapat mereka tidaklah berbeda dengan hasil awal.
Kegagalan menyeimbangkan pada satu kaki selama sepuluh detik tetap dikaitkan dengan risiko 84 persen lebih tinggi dari semua faktor kematian.
Bahkan, orang dewasa berusia tua yang gagal melewati tes tersebut lebih mungkin meninggal dalam 10 tahun ke depan.
"Setiap tahun diperkirakan 684.000 orang meninggal karena jatuh secara global," catat peneliti.
Di samping itu, peneliti juga mempertimbangkan sejumlah faktor. Mulai dari usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes, dan kolesterol.
Mereka menyampaikan bahwa risiko kematian dalam 10 tahun sebesar 1,84 kali lipat lebih tinggi pada peserta yang gagal dalam tes keseimbangan.
Baca juga: Latihan Kekuatan 30-60 Menit Turunkan Risiko Kematian Dini
Meski jatuh bukan satu-satunya faktor kematian, hal ini berisiko menyebabkan cacat fisik atau kognitif.
Akibatnya adalah usia harapan hidup mereka yang mengalaminya dapat berkurang secara drastis.
Peneliti mencatat bahwa tes keseimbangan yang digelar dapat diterima oleh responden.