Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/07/2022, 10:56 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menerapkan praktik mindfulness adalah satu cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan kehidupan yang sedang kacau dan penuh tekanan.

Bagi orang dewasa, meluangkan waktu untuk memulihkan dan memfokuskan kembali pikiran dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Tetapi bagi anak-anak, hal ini mungkin memiliki kendala tertentu, salah sstunya karena mereka sering kali kesulitan untuk bisa memusatkan perhatian.

Kendati demikian, psikolog Ethan Benore, PhD, tetap menyarankan orangtua untuk mengajarkan mindfulness pada anak yang dapat membantu mereka membangun keterampilan mengatasi masalah hidup.

Baca juga: 4 Teknik Mindfulness yang Layak untuk Dicoba

Mengenal mindfulness

Mindfulness adalah tentang memperhatikan sinyal yang dikirim oleh tubuh dan otak.

Praktik ini biasanya membutuhkan fokus pada apa yang diperhatikan — pikiran, sensasi, emosi — pada saat ini dengan penekanan pada rasa ingin tahu atau penerimaan, alih-alih penilaian.

Dalam banyak hal, anak-anak mungkin sudah berlatih mindfulness tanpa menyadarinya.

"Mindfulness terkadang sesederhana melihat awan melintas di langit atau salju turun ke tanah," catat Benore.

"Pada intinya, mindfulness menggunakan indra kita untuk menyadari apa yang terjadi saat ini," terangnya.

Pada tingkat yang lebih maju, mindfulness adalah tentang memperhatikan hal-hal di dalam tubuh dan juga di luar.

Keterampilan ini pun membantu anak belajar bagaimana menciptakan keadaan yang menenangkan dalam sistem saraf mereka.

Latihan penghilang stres, misalnya, dapat bermanfaat bagi anak-anak selama masa-masa sulit yang penuh dengan ketidakpastian.

"Mindfulness adalah kebiasaan yang sehat," kata Benore.

"Dalam banyak hal, ini sama pentingnya dengan olahraga, tidur, dan makan sehat," ujar dia.

Tips mengajarkan mindfulness pada anak

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Benore pun membagikan beberapa tips untuk orangtua yang ingin mengajarkan praktik mindfulness pada anaknya sebagai berikut.

Baca juga: Mindfulness Bantu Anak Lebih Fokus Saat Belajar

1. Jujur

Merangkul konsep mindfulness bisa jadi sulit bagi anak-anak.

Ada begitu banyak aktivitas dan stimulasi yang menarik perhatian mereka di dunia, sehingga meyakinkan mereka untuk sedikit fokus mungkin sangat sulit.

"Itu adalah hambatan, tetapi dengan kesabaran dan latihan, mindfulness dapat menjadi bagian yang disambut baik," ungkap Benore.

"Mengakui ketika konsentrasi kita bergeser dan berusaha untuk memfokuskannya kembali juga menjadi bentuk mindfulness," kata dia lagi.

2. Berikan contoh

Tidak adil mengharapkan anak untuk menerapkan mindfulness jika kita sebagai orangtua juga tidak berinvestasi untuk itu.

"Jika anak melihat kita melakukannya, maka itu adalah pesan yang akan membantunya untuk terlibat dalam kebiasaan sehat tersebut," terang Benore.

"Bagikan juga pengalaman kita dengan konsep mindfulness ini karena semakin banyak kita membicarakannya, semakin besar kemungkinan anak akan melakukannya juga," saran dia.

3. Mulai lebih awal

Anak-anak yang lebih kecil secara alami tertarik pada konsep mindfulness.

Mereka sebenarnya sangat bagus dalam hal itu.

"Kita mungkin bisa mendudukkan seorang anak di tepi sungai dan dia bisa saja ada di sana untuk beberapa waktu, tidak peduli dengan masalah masa depan tetapi menghargai saat ini," kata Benore.

Membangun kebiasaan sejak dini juga dapat membantu anak membangun keterampilan mindful yang akan berguna ketika stres dan tuntutan meningkat di masa remaja mereka.

4. Kurangi gangguan

Akan jauh lebih mudah bagi anak untuk menerapkan mindfulness jika gadget tidak mengganggunya.

Untuk itu, menjauhkan gadget bahkan selama 5-10 menit dapat membantu memberi mereka rasa damai.

Baca juga: Susah Terapkan Makan dengan Mindfulness? Coba 3 Latihan Ini

5. Jangan dipaksakan

Mindfulness harus menjadi eksplorasi pribadi, bukan tugas wajib.

"Semakin banyak tugas, semakin sedikit keinginan mereka untuk melakukannya," jelas Benore.

Selain itu, penerapan mindfulness yang dipaksakan juga dapat menyebabkan pikiran-pikiran yang mengganggu, yang justru mengalahkan tujuan utamanya.

6. Fokus pada pengalaman

Dorong anak untuk memproses pengalaman mindfulness mereka dan pikirkan bagaimana perasaan mereka sesudahnya.

"Mudah-mudahan mereka merasa tenang dan terkendali, serta menyadari bahwa mereka berpikir lebih jernih," kata Benore.

"Itu akan membantu mereka melihat manfaatnya," jelas dia.

Secara berkala, ajukan pertanyaan kepada anak setelah berlatih untuk lebih mindful seperti, "Apa yang kamu perhatikan? Bagaimana perasaanmu sekarang? Bisakah kamu memberi tahu bagaimana perbedaan berpikir atau bertindak sekarang?"

7. Tetap sederhana

Penting juga untuk mengungkap proses mindfulness.

Mulailah dengan menjelaskan bahwa kita tidak memerlukan ruangan yang penuh dengan lilin atau nyanyian, mantra, atau pose yoga.

Baca juga: Memahami Mindfulness dalam Olahraga Lari

Menciptakan momen yang penuh perhatian bisa sesederhana keluar di alam dan melihat dunia bekerja, meniup gelembung dan melihatnya melayang, atau duduk di ruangan yang sepi.

"Pisahkan bagian-bagian ajaib dari bagian-bagian kesadaran yang benar-benar pengalaman," tutur Benore.

"Buat fokus untuk berada di masa sekarang, bukan pada memiliki hal-hal ekstra di sekitar kita," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com