KOMPAS.com - Nama Indonesia sepertinya bisa berbicara banyak di kalangan pecinta sepatu boots dunia.
Pasalnya sepatu boots bikinan dalam negeri ternyata tidak kalah mentereng kualitasnya jika disandingkan dengan brand luar negeri.
Dikenalnya sepatu boots buatan Indonesia hingga ke mancanegara sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari warisan kolonialisme Belanda -khususnya di Jawa Barat.
Karena orang Belanda-lah yang memperkenalkan teknik welted dalam pembuatan alas kaki kepada masyarakat Cibaduyut, Bandung pada abad ke-19.
Sederhananya teknik welted tidak memerlukan jahitan untuk menggabungkan konstruksi upper dan insole sebelum dihubungkan dengan outsole.
Berawal dari teknik itu, rata-rata produsen yang menjalankan industri rumahan mampu membawa Cibaduyut menjadi sentra pembuatan sepatu pria terbesar se-Asia.
Baca juga: Menelusuri Sejarah Kultur Sepatu Cibaduyut di Bandung Sneaker Season
Lalu, apa sih istimewanya sepatu boots buatan Cibaduyut hingga layak dijuluki lokal rasa internasional?
Ternyata alasan pertama kenapa sepatu boots produksi lokal dilirik orang-orang dari luar negeri adalah harganya yang rata-rata dibanderol Rp 1,5 juta hingga 6 juta.
Dengan harga segitu, pembeli bisa mendapatkan sepatu boots pull-up hingga berbahan kulit kuda Jepang atau Italia.
Selain itu, mereka dapat membeli sepatu dengan kualitas menjanjikan berbahan kulit horween dan sol dainite yang harganya separuh lebih murah daripada bikinan Amerika, Jepang, atau Eropa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.