Lokal Rasa Internasional, Ini 9 Brand Sepatu Boots Indonesia

KOMPAS.com - Nama Indonesia sepertinya bisa berbicara banyak di kalangan pecinta sepatu boots dunia.

Pasalnya sepatu boots bikinan dalam negeri ternyata tidak kalah mentereng kualitasnya jika disandingkan dengan brand luar negeri.

Dikenalnya sepatu boots buatan Indonesia hingga ke mancanegara sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari warisan kolonialisme Belanda -khususnya di Jawa Barat.

Karena orang Belanda-lah yang memperkenalkan teknik welted dalam pembuatan alas kaki kepada masyarakat Cibaduyut, Bandung pada abad ke-19.

Sederhananya teknik welted tidak memerlukan jahitan untuk menggabungkan konstruksi upper dan insole sebelum dihubungkan dengan outsole.

Berawal dari teknik itu, rata-rata produsen yang menjalankan industri rumahan mampu membawa Cibaduyut menjadi sentra pembuatan sepatu pria terbesar se-Asia.

Baca juga: Menelusuri Sejarah Kultur Sepatu Cibaduyut di Bandung Sneaker Season

Lalu, apa sih istimewanya sepatu boots buatan Cibaduyut hingga layak dijuluki lokal rasa internasional?

1. Harga

Ternyata alasan pertama kenapa sepatu boots produksi lokal dilirik orang-orang dari luar negeri adalah harganya yang rata-rata dibanderol Rp 1,5 juta hingga 6 juta.

Dengan harga segitu, pembeli bisa mendapatkan sepatu boots pull-up hingga berbahan kulit kuda Jepang atau Italia.

Selain itu, mereka dapat membeli sepatu dengan kualitas menjanjikan berbahan kulit horween dan sol dainite yang harganya separuh lebih murah daripada bikinan Amerika, Jepang, atau Eropa.

Pasar sepatu boots di kawasan tersebut rata-rata membanderol alas kakinya seharga Rp 7,4 hingga 15 juta!

2. Produksi

Banyak produsen sepatu boots di Indonesia mengkhususkan diri pada metode pembuatan welted yang langka dan rumit.

Pecinta sepatu boots dari luar negeri bsa mendapatkan handwelt yang jauh lebih sulit dan padat karya daripada welt Goodyear.

Menariknya, produsen lokal ada juga yang menawarkan Norwegian welt untuk sepatu boots tahan air.

Jadi, pasar sepatu boots lokal menyuguhkan keotentikan produksi yang masih dipertahankan sejak dulu namun dengan kualitas tinggi.

3. Kustomisasi

Salah satu kendala membeli sepatu -apalagi dari luar negeri- adalah ukuran yang seringkali tidak pas.

Nah, produsen lokal menjawab hal tersebut dengan menawarkan kustomisasi supaya ukuran kaki pemakai lebih pas di dalam sepatu boots.

Dengan begitu mereka tidak merasa sepatu boots yang dibelinya terlalu besar atau sempit.

Selain itu, pembeli dapat menyesuaikan kulit, sol, lining, tongue, lubang tali, dan setiap aspek lain dari sepatu bot.

Banyak perusahaan di AS, seperti Wesco, sebenarnya menawarkan kemudahan yang sama tetapi dengan harga lebih tinggi.

4. Replika

Jika mencari keunggulan sepatu boots bikinan brand luar negeri dengan harga yang merakyat, produsen di Indonesia sanggup melakukannya.

Mereka sebenarnya banyak terinspirasi oleh sepatu boots militer atau kerja Amerika Utara.

Brand boots di Indonesia

Di balik sejumlah alasan mengapa sepatu boots Indonesia dilirik orang luar negeri, terdapat beberapa brand yang menjadi daya tarik. Berikut daftarnya.

via Instagram @onderhoud.handmade Onderhoud

1. Onderhoud

Nama Onderhoud akhir-akhir ini disebut-sebut oleh beberapa penggemar sepatu boots karena tingkat pengerjaannya yang tinggi, terutama harganya.

Hal itu tidak bisa dilepaskan dari perhatian Rizky Afnan, sang pendiri, terhadap kualitas sepatu boots-nya.

Brand ini dulunya ia dirikan bersama dua orang dengan produksi 2-3 pasang setiap minggu.

Baca juga: Sagara, Melawan Bot “Asing” di Pasar Dunia dengan Nama Lokal...

Meski pembuatannya lama, proses ini dibayar lunas oleh Onderhoud dengan kualitas sepatu boots yang sangat baik.

Sepatu boots yang patut dilirik meliputi service boots, lineman boots, packer boots, engineer boots, dan apron-toe split toe boots.

Sepatu boots yang dipesan juga dapat disesuaikan jenis kulitnya, mulai dari kulit Italia, Amerika, Jepang, atau karet.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by Benzein Shoes (@benzeinshoes)

2. Benzein

Benzein adalah brand yang berbasis di Bandung dan membuat beberapa sepatu kasual bernuansa elegan.

Sampai-sampai sepatu boots tanpa tali bikinan Benzein kerap kali dikira produksi Eropa atau Amerika.

Benzein dapat mengakomodasi desain khusus yang tidak tersedia di katalognya dapat membuatnya dalam berbagai macam kulit lokal dan impor.

3. Sagara

Sagara menawarkan berbagai macam alas kaki. Sepatu buatannya ditawarkan dalam kulit premium.

Baca juga: Sagara, Sepatu Boots Premium Tanah Air yang Berkualitas Hermes...

Seperti kulit anak sapi Italia, kulit sapi jantan, dan Japanese shell cordovan dengan bebagai konstruksi welt termauk Norwegian storm welt dan Goodyear welt.

Sagara juga menawarkan program pesanan bagi pelanggan untuk menciptakan sepasang sepatu boots yang diinginkan.

4. Santalum

Bergeser ke Jakarta, ada brand sepatu boots Santalum yang sudah didirikan sejak tahun 2010.

Dua orang pendiri Santalum awalnya tidak dapat menemukan sepatu berkualitas di daerah mereka.

Berawal dari situ, mereka mempelajari pembuatan sepatu dan mulai menghasilkan sepatu boots untuk kerja dengan konstruksi welted dengan jahitan tangan.

Santalum bahkan telah berkolaborasi dengan retailer Amerika Pigeon Tree Crafting untuk sepatu boots eksklusif menggunakan konstruksi jahitan dengan kulit nila dan Horween Chromexcel.

5. Junkard Company

Ada banyak pilihan koleksi yang ditawarkan Junkard Company, seperti service boots, moc-toe boots, brogues, dan loafer.

Baca juga: Hilang Kamera, Picu Lahirnya Bot Junkard yang Mendunia...

Semua koleksinya dibuat sesuai pesanan dan ada banyak pilihan bahan tahan lama, kulit, sol, dan detail lainnya untuk dikostumisasi.

Sepatu bikinan Junkard Company tersedia dalam berbagai metode konstruksi welt termasuk jahitan tangan Goodyear, Norwegian, dan stitchdown alias jahitan outsole yang tembus hingga ke bawah.

Gamut kulit Junkard Company menampilkan full-grain leather, shell cordovan, dan several pull-up styles.

via Instagram @renavgoodsco Renav Goods Company

6. Renav Goods Co.

Renav Goods Co. adalah bootmaker lain yang tidak berbasis di Bandung, tetapi di Jakarta seperti Benzein.

Renav Goods Co. memproduksi sepatu boots dan sepatu kasual seperti service boots, derby, chelsea boots, dan moc-toe boots.

Brand tersebut dikenal karena kualitasnya lantaran memakai berbagai pilihan kulit, seperti pull-up, Horween Chromexcel dan kulit kuda, kulit chamois, bahkan kulit bison.

7. Winson

Winson dikenal dengan sepatu elegan, yaitu Grandeur line yang terinspirasi dari pembuat sepatu Eropa dan Jepang yang bisa dipesan lebih dahulu.

Winson menutupi kedua sisi sepatu kulit bergaya dan kasual dari plain toe derbies, chukkas, hingga cap toe balmoral button-up boots.

Desain brand ini dapat bersaing dengan beberapa pembuat sepatu boots di seluruh dunia dan menyediakan pilihan kulit Eropa dan Jepang.

Baca juga: Txture, Sepatu Kualitas Dunia dari Kota Kembang...

8. Ortodoux

Ortodoux punya pamor karena desainnya yang menarik dan harga yang terjangkau.

Brand tersebut mulai membuat sepatu boots setelah gagal membuat aksesoris kulit dan akhirnya memproduksi sandal murah yang diproduksi secara massal.

Setelah menghadapi beberapa kemunduran, Ortodoux akhirnya membuat sepatu boots pada tahun 2014.

Berbagai gaya yang dihasilkan, mulai dari engineer boots dan moc toe seperti Palomar yang merupakan persilangan sepatu hiking klasik dengan warna-warna cerah dan midsole EVA .

Ortodoux menggunakan kulit berkualitas tinggi dari Horween dan Badalassi Carlo.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

 

A post shared by TXTURE® Shoes (@txture)

9. Txture

Txture punya koleksi alas kaki yang lengkap dan bisa dibuat sesuai pesanan.

Txture juga dapat mengakomodasi ide dari pelanggan karena memiliki banyak pilihan untuk kulit, yang meliputi full grain hingga C.F. Stead kudu dan C.F. Stead’s Nordic ox.