Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Gizi Ungkap Cara Turunkan Kolesterol usai Makan Daging Kurban

Kompas.com - 09/07/2022, 17:29 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tingginya kadar kolesterol setelah menyantap daging kurban dapat diturunkan dengan sejumlah cara.

Dengan begitu tubuh terhindar dari risiko penyakit degenerafif, seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus tipe 2, stroke, termasuk tekanan darah tinggi.

Menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik MRCCC Siloam Hospital, Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK(K), datangnya kolesterol berasal dari lemak hewani atau yang dikenal dengan gajih.

Bagian itulah yang menentukan seberapa banyak kolesterol masuk ke dalam tubuh setelah menyantap daging kurban.

"Kalau daging tidak mengandung gajih atau lemaknya sedikit, seharusnya kolesterolnya sedikit," jelas dr. Inge saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/7/2022).

Faktor kenaikan kolesterol

dr. Inge mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan kadar kolesterol bisa naik ketika Idul Adha.

Pertama adalah faktor gaya hidup yang pada dasarnya kebiasaan makan makanan tidak sehat seperti makanan tinggi lemak, khususnya gajih, bisa meningkatkan kolesterol.

Kadar kolesterol yang tinggi biasanya baru disadari ketika orang melakukan pemeriksaan kolesterol di laboratorium.

Mereka pada awalnya mengira daging kurban meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Padahal yang sebenarnya kolesterol sudah naik sebelum Idul Adha namun baru disadari setelah pemeriksaan kesehatan.

"Sehari-hari sudah hiperkolesterolemia. Ditambah makanan Idul Adha yang tinggi akan lemak dari hewani, tinggi kolesterol, dan juga bersantan," jelas dr. Inge.

"Itulah yang menyebabkan mengapa kolesterolnya menjadi lebih tinggi," tambahnya.

Baca juga: 5 Cara Turunkan Kadar Kolesterol Jahat Tanpa Banyak Usaha

Di samping itu, dr. Inge juga menyebut faktor genetik atau keturunan sebagai penyebab lain di balik melonjaknya kadar kolesterol.

Ia menjelaskan, sebenarnya hati atau liver juga turut menghasilkan kolesterol selain dari makanan yang dikonsumsi.

Organ tubuh tersebut mampu memproduksi 75 persen kolesterol, sementara 25 persen sisanya berasal dari makanan sehari-hari.

Ia mengatakan, tingginya kolesterol karena faktor genetik dapat diketahui jika kadarnya tidak menurun setelah tiga bulan memulai gaya hidup sehat.

"Dengan gaya hidup sehat (tapi) kolesterol tidak turun, kemungkinan memang genetik," tutur dr. Inge.

"Perlu waktu sekitar tiga bulan karena kolesterol 'kan enggak gampang turunnya jadi perlu dicoba penurunan kolesterol dengan gaya hidup sehat, yaitu makan sehat dan aktivitas sehat" sambungnya.

Cara menurunkan kadar kolesterol

Lebih lanjut, dr. Inge membeberkan cara untuk menurunkan kadar kolesterol setelah makan daging kurban.

Ia mengatakan, kunci dari terjaganya kadar kolesterol bisa diwujudkan dengan pola makan yang sehat dan berolahraga.

Tujuannya supaya orang-orang dapat mengetahui kolesterol dalam tubuhnya melonjak karena murni faktor makanan sehari-hari atau genetik.

Nah, kebiasaan tersebut sebaiknya juga dibarengi dengan pemeriksaan kolesterol setelah tiga bulan menjalani hidup sehat.

"Kalau perbaikannya sedikit atau tidak ada sama sekali setelah menjalani gaya hidup sehat kemungkinan orang yang bersangkutan membutuhkan obat," kata dr. Inge.

"Untuk mencegah efek hiperkolesterolemia ke beberapa macam penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan penyakit degeneratif," tambahnya.

Baca juga: Menurunkani Kolesterol secara Alami, Begini Caranya

Cara untuk menerapkan pola makan sehat bisa dilakukan dengan mematuhi Isi Piringku Sekali Makan dan Tumpeng Gizi Seimbang yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Panduan tersebut menyarankan asupan satu porsi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah.

Makanan pokok bisa diisi dengan tiga centong nasi (150 gram), atau tiga kentang berukuran sedang (300 gram), atau 1 1/2 gelar mie kering (75 gram).

Sedangkan untuk lauk pauk terdiri dari lauk hewani yang bisa dipenuhi oleh dua potong sedang ayam tanpa kulit (80 gram) atau sebutir telur ayam berukuran besar (55 gram).

Kemudian lauk nabati dapat diasup melalui tahu (100 gram) atau dua potong tempe berukuran sedang (50 gram).

Supaya makin komplit, tambahi juga dengan 150 gram sayur atau setara satu mangkok sedang dan buah-buahan seperti pepaya, jeruk, atau pisang ambon.

Batasi asupan kolesterol

Terakhir, dr. Inge mengingatkan orang-orang untuk membatasi asupan kolesterol kurang dari 200 miligram per hari atau setara dengan satu butir kuning telur.

Kemudian batasi juga asupan lemak sebesar 30 persen dari total kebutuhan kalori yang dikonsumi.

Khusus untuk orang yang tidak menderita penyakit seperti penyakit jantung, stroke, hiperkolesterolemia atau DM, mereka bisa makan lemak kurang dari 300 niligram.

"Barengi juga dengan hidup yang sehat misal kalau waktunya tidur ya tidur. Jangan begadang karena bisa memicu pola makan tidak sehat sehingga berat badan bisa naik dan meningkatnya kadar kolesterol," pungkas dr. Inge.

Baca juga: 4 Faktor Utama Penyebab Kadar Kolesterol Tidak Terkendali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com