Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idul Adha Tiba, Simak Cara Sehat Menyantap Daging

Kompas.com - 10/07/2022, 07:12 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari raya Idul Adha selalu identik dengan sajian berbahan dasar daging, entah itu daging sapi atau kambing.

Daging sapi dan kambing diketahui kaya akan nutrisi, termasuk protein yang berperan penting terhadap pembentukan otot dan fungsi otak.

Daging merah juga mengandung zat besi yang berkontribusi membentuk sel darah merah di dalam tubuh.

Tetapi perlu diingat, dalam daging merah terkandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL).

Jika kita terlalu banyak mengonsumsi daging merah selama hari Idul Adha, sejumlah risiko penyakit akan meningkat, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes.

Baca juga: Dokter Gizi Ungkap Cara Turunkan Kolesterol usai Makan Daging Kurban

Agar tidak mengalami gangguan kesehatan, simak beberapa tips aman menyantap daging di hari raya Idul Adha.

1. Memilih daging yang tepat

Pertama-tama, pilihlah bagian daging yang bebas lemak atau hanya mengandung sedikit lemak.

Paha atas termasuk salah satu bagian daging dengan kandungan lemak paling sedikit.

Sementara itu, jika kita melihat serat bergaris putih atau gajih pada daging yang masih mentah, buang bagian tersebut.

Bagi yang memiliki masalah kolesterol tinggi, dianjurkan untuk menghindari jeroan seperti usus, limpa, ati, atau babat karena semua bagian itu mengandung kolesterol yang lebih tinggi ketimbang daging.

2. Mencuci daging sampai bersih

Sebelum daging kurban disimpan atau dimasak, daging perlu dicuci sampai bersih dengan air mengalir.

Tujuannya, agar kita tidak terpapar kontaminasi kuman yang bisa memicu gangguan kesehatan seperti diare.

Pada daging yang disimpan, bukan langsung dimasak, pastikan daging sudah dalam kondisi kering dan tidak ada sisa air bekas pencucian.

Baca juga: Hindari Mengolah Daging Kurban Jadi Sate, Ini Alasannya

3. Dibagi beberapa porsi

Mengonsumsi daging kurban sebaiknya dibagi beberapa porsi. Ambil daging secukupnya untuk diolah, sedangkan sisa daging disimpan di kulkas.

Biasanya, daging kurban bisa bertahan hingga tiga hari di kulkas, dan tiga bulan di freezer.

4. Memasak dengan metode yang aman

Ada beberapa pilihan dalam mengolah daging, yakni direbus, dipanggang, dibakar, dijadikan daging asap, atau dihaluskan untuk dibuat menjadi makanan seperti bakso.

Ahli gizi menganjurkan agar daging direbus. Selain lebih sehat dan enak, bau daging akan hilang ketika direbus.

Metode pengolahan lain, seperti membakar daging bisa meningkatkan kadar zat karsinogenik dalam tubuh. Senyawa ini diketahui dapat memicu penyakit kanker.

Hindari menggoreng daging atau menambahkan santan terlalu banyak pada daging, karena makanan ini akan meningkatkan kandungan kolesterol jahat (LDL).

5. Memakai bumbu alami

Cermati penggunaan bumbu ketika mengolah daging kurban. Kita dapat memilih bumbu yang alami, termasuk daun-daunan, bawang, rempah untuk memberikan asupan fitonutrien yang baik bagi tubuh.

Fitonutrien merupakan senyawa alami dari tumbuhan yang merangsang enzim di dalam tubuh untuk mencegah penyakit.

Batasi penggunaan bumbu kemasan siap saji seperti garam, lemak, santan, kecap, atau gula.

Baca juga: 5 Ide Memasak Daging Kurban Selain Gulai dan Sate

6. Tambahkan sayuran dan buah-buahan

Perhatikan asupan daging dan imbangi dengan asupan sayuran dan buah-buahan sebagai makanan pendamping atau penutup.

Tidak hanya mengandung serat tinggi, sayuran dan buah-buahan juga berfungsi mengurangi efek samping akibat konsumsi daging yang berlebihan.

7. Membatasi konsumsi daging

Disarankan untuk membatasi konsumsi daging sebanyak 3-4 porsi saja dalam sehari. Angka itu setara dengan 120-140 gram daging sapi atau kambing.

Asupan daging merah yang terlalu banyak dapat menimbulkan mual dan pusing, serta berisiko menyebabkan hipertensi, obesitas, asam urat, dan kolesterol tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com