Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Alat Pembunuh Vampir yang Dijual di Pelelangan

Kompas.com - 11/07/2022, 06:19 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Kisah tentang vampir hampir selalu ada di setiap perubahan zaman, dan diangkat dalam berbagai judul film dan anime.

Sampai-sampai, ada perangkat khusus yang diyakini mampu membunuh makhluk mitologi tersebut, dinamai "vampire slayer kit".

Vampire slayer kit ini diketahui berasal dari akhir abad ke-19.

Menariknya, perangkat itu masuk lelang dan terjual seharga hampir 15.600 dollar AS atau kira-kira Rp 233,6 juta.

 

Vampire Slayer Kit Vampire Slayer Kit

Perangkat pembunuh vampir itu dibeli seseorang asal Inggris pada pekan lalu.

Ia membawa pulang kotak kayu besar dengan ornamen di bagian luar, serta satu set salib kuningan untuk membuka kotak.

Di dalam kotak, ada dua buah pistol, labu bubuk mesiu, holy water, Alkitab, palu kayu, tempat lilin berbahan kuningan, dan kalung rosario.

Kotak tersebut juga berisi dokumen dari Metropolitan Police, pasukan yang melayani wilayah luas di sekitar London, Inggris.

"Tugas membunuh vampir sangat serius, dan catatan sejarah menyarankan perlunya metode dan alat tertentu."

Demikian penjelasan Charles Hanson, pemilik rumah lelang Hansons Auctioneers yang menjual perangkat pembunuh vampir itu.

"Benda-benda penting keagamaan, seperti salib dan Alkitab, dikatakan dapat mengusir monster-monster ini, itu sebabnya diadakan di dalam perangkat."

Dikabarkan kotak itu dulunya milik Lord Hailey, bangsawan dan administrator Inggris.

Tidak diketahui apakah Hailey membeli vampire slayer kit karena memercayai benda-benda itu dapat membantunya menangkal vampir, atau membeli hanya karena merasa tertarik, catat Hanson.

 

Vampire Slayer Kit Vampire Slayer Kit

Mitologi vampir sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Para arkeolog menggali sisa-sisa manusia purba di Yunani yang diberi tumpukan batu-batu berat agar tubuh mayat tetap berada di kuburan.

Cara ini dilakukan karena keyakinan bahwa mayat bisa bangkit kembali (undead) dan membahayakan makhluk hidup, seperti diberitakan Live Science.

Praktik tersebut terjadi di Eropa pada abad ke-16, di mana orang yang meninggal akan dipasangi tumpukan batu di kaki dan mulut.

Tujuannya, untuk mencegah mayat bangkit dan memakan makhluk hidup.

Kepercayaan orang-orang terhadap makhluk undead kemungkinan besar berasal dari kurangnya pemahaman tentang penyakit menular dan proses alami yang dialami tubuh mayat ketika membusuk.

Sebagai contoh, sisa-sisa cairan dari saluran pencernaan yang membusuk terkadang keluar melalui hidung dan mulut mayat. Cairan itu berwarna gelap, terlihat seperti darah.

Selain itu, beberapa bagian pada tubuh seperti rambut, janggut, dan kuku akan terus tumbuh setelah seseorang meninggal dunia.

Bisa jadi tanda-tanda itulah yang membuat sebagian orang berpikir, mereka yang meninggal sebenarnya masih hidup.

 

Vampire Slayer Kit Vampire Slayer Kit

Kepercayaan terhadap vampir masih ada di beberapa tempat, selama Hailey (pemilik awal vampire slayer kit) hidup.

Pada akhir abad ke-19, penduduk New England, AS mengalami ketakutan pada vampir setelah ibu dan anak perempuan di kota itu meninggal karena penyakit TBC.

Saat putra dari mendiang ibu tersebut juga menderita TBC dan kondisinya bertambah parah, penduduk kota menduga ibu dan saudara perempuan yang sudah tiada mengutuk sang putra dari alam kubur.

Sekitar periode waktu yang sama, penulis asal Irlandia, Bram Stoker menerbitkan novel bertajuk "Dracula".

Novel ini turut membantu menjaga eksistensi vampir dalam waktu lama.

"Menarik untuk mengetahui anggota dari tatanan sosial aristokrat tertinggi, pria dengan kediaman di House of Lords memeroleh benda ini," kata Hanson.

"Namun, di tengah kejayaan kariernya, dia tertarik pada peralatan pembunuh vampir ini. Itu bisa dimaklumi. Benda-benda ini menimbulkan rasa penasaran sekaligus menarik."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com