5 Sumber Perselisihan Orangtua dengan Anak Dewasa

KOMPAS.com - Semakin beranjak dewasa, anak-anak semakin memiliki pemikirannya sendiri mengenai kehidupan dan dunia di sekitarnya.

Tak jarang, hal seperti ini kerap menimbulkan perselisihan antara orangtua dan anak.

Terlebih jika orangtua memiliki kendali dan ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap kehidupan anak mereka.

Dalam sebuah studi tahun 2017, Karen Fingerman mencatat, jumlah komunikasi maupun keterlibatan antara orangtua dan anak-anak yang sudah dewasa telah bergeser secara signifikan sejak abad terakhir.

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Mertua Toksik

Apalagi, orang dewasa muda cenderung membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai apa yang dulu dianggap sebagai penanda kedewasaan.

Penanda tersebut antara lain, menyelesaikan pendidikan, menikah, pindah dari rumah keluarga, dan memulai karir.

Ada pun generasi yang menjadi fokus riset ini adalah kelompok dewasa muda dari generasi milenial, yang didefinisikan sebagai mereka yang lahir antara tahun 1981-1996.

Selain itu, studi Fingerman ini juga difokuskan pada kesejahteraan orangtua dan apakah mereka mendapatkan manfaat dari keterlibatan berkelanjutan dalam kehidupan anak-anak yang sudah dewasa.

Sebab pada akhirnya, banyak aspek yang membuat keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak dewasa mereka menjadi lebih buruk, dan ini berperan menimbulkan konflik lebih lanjut.

Baca juga: Cara Berdamai Usai Bertengkar dengan Mertua

Nah, dilansir laman Psychology Today, ada beberapa sumber perselisihan di antara orangtua dan anak yang sudah dewasa.