"Saya tidak ingin wanita lain mengalami ini sendiri."
Coward lantas diberi pil air supaya 18 kilogram cairan yang berada di dalam tubuhnya dapat dikeluarkan.
Pil tersebut lantas membuahkan hasil selama dua hari dan refluks asam yang ia derita akhirnya mereda.
Coward yang kondisi kesehatannya tidak baik juga menjalani perawatan lain untuk jantung.
Ia diberi rompi defibrillator dan memasang alat pacu jantung untuk mengontrol detak jantungnya.
Karena kondisi Coward berisiko terkena komplikasi penyakit, ia memilih pensiun dari pekerjaannya.
Bahkan, wedding planner yang menjadi usaha sampingannya juga ditutup untuk meminimalkan Coward dari stres.
Gagal jantung seperti dialami Coward adalah kondisi penurunan kemampuan jantung untuk memompa dan mengalirkan darah.
Kondisi tersebut bahkan menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian pada wanita di atas usia 65 tahun.
Gagal jantung sering terjadi sebagai akibat dari kondisi lain yang melemahkan jantung.
Seperti arteri koroner (atau penumpukan timbunan lemak di arteri), tekanan darah tinggi, atau kelainan jantung sejak lahir.
Meski berbahaya, sayangnya gagal jantung sering disalahartikan gejalanya.
Pasalnya orang-orang yang mengalami gagal jantung biasanya merasa kelelahan dan sesak napas.
Kondisi itu tidak dapat disembuhkan tetapi dapat diatasi dengan obat-obatan, diet rendah sodium, olahraga, dan rajin berkonsultasi dengan dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.