KOMPAS.com - Sakit kepala menjadi salah satu keluhan yang kerap diungkapkan ketika orang merasa tekanan darahnya tinggi atau mengalami hipertensi.
Meski begitu, dokter ahli kardiologi asal Cleveland Clinic, Luke Laffin, MD, menyebut tekanan darah yang tinggi tidak menyebabkan sakit kepala.
Pada kebanyakan orang, katanya, tekanan darah yang sedikit meningkat sebenarnya juga tidak menyebabkan sakit kepala.
Bahkan hipertensi tingkat 1 (tekanan sistolik 140-159 mmHg) dan tahap 2 (tekanan sistolik 160 mmHg) tidak diringi keluhan tersebut.
"Sebagian besar orang tidak memiliki gejala apapun dari tekanan darah tinggi,” kata Laffin.
Baca juga: 7 Makanan untuk Mampu Redakan Sakit Kepala dan Migrain
"Jika tiba-tiba mengalami sakit kepala hebat yang secara signifikan lebih buruk dari biasanya dan tekanan darah meningkat, Anda harus mencari bantuan medis," saran Laffin.
Tetapi, ia menyebut sakit kepala bisa dirasakan ketika tekanan darah melonjak ke tahap yang sangat tinggi.
Laffin memang mengatakan, tekanan darah yang melonjak drastis dapat menyebabkan sakit kepala.
Namun, belum ada penelitian dengan memiliki bukti kuat yang menunjukkan sakit kepala karena tekanan darah tinggi berbeda dari sakit kepala biasa.
"Hal lain yang perlu diingat tentang sakit kepala dan tekanan darah adalah tidak selalu tekanan darah (tinggi) yang menyebabkan sakit kepala,” terang Laffin.
"Bisa jadi sebaliknya. Terkadang, ini adalah skenario ayam dan telur."
"Kita tidak tahu mana yang lebih dulu. Sakit kepala dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah."
Baca juga: 5 Macam Rempah yang Bisa Bantu Turunkan Hipertensi, Ada Biji Seledri
Lebih lanjut, Laffin menjelaskan bahwa tekanan darah tinggi bisa dibarengi dengan tanda lain.
Maka dari itu, orang dengan hipertensi disarankan mengetahui tanda-tandanya seperti yang berikut ini.
Laffin menyampaikan, mengetahui tanda tekanan darah yang naik sangat tinggi bisa mencegah terjadinya risiko terburuk, seperti stroke.
"Jika tahu tekanan darah melonjak, angka yang meningkat itu sendiri tidak berarti Anda harus pergi ke rumah sakit,” jelas Laffin.
"Tetapi jika itu ditambah dengan sakit kepala parah, nyeri dada yang parah atau sesak napas, maka Anda harus dievaluasi (kesehatannya).
Meski sakit kepala bukan tanda hipertensi, hal ini sebaiknya tidak dianggap remeh karena menyebabkan ketikdaknyamanan.
Karena alasan itulah perhatikan cara mengatasi sakit kepala yang berikut ini. Apa saja?
Pola makan ternyata memengaruhi sakit kepala pada satu dari lima orang.
Maka dari itu, makanan yang memicu sakit kepala sebaiknya dicatat dan dihindari.
Baca juga: Mengonsumsi MSG Bisa Bikin Sakit Kepala? Ini Penjelasannya
Sakit kepala yang tidak tertahankan mendorong orang untuk meminum obat pereda nyeri.
Tapi, Laffin merekomendasikan obat hipertensi seperti aspirin atau asetaminofen untuk diminum.
Ia juga menyarankan orang dengan hipertensi untuk berkonsultasi dengan dokter dan memastikan resep yang diberikan aman.
Baca juga: 5 Obat Hipertensi Alami yang Terbukti Ampuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.