Keterkaitan latihan ketahanan dan fungsi otak disebabkan oleh peningkatan aktivasi protein, dalam hal ini BDNF alias brain-derived neurotrophic factor.
Protein yang digunakan untuk mengembangkan sel-sel otak jika diaktivasi akan memperbanyak jumlahnya.
Pada gilirannya, hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan penurunan mental dan timbulnya penyakit neurologis tertentu, seperti Alzheimer.
Baca juga: Panduan Kalistenik untuk Pemula, Membentuk Otot Tanpa Harus Nge-Gym
Latihan ketahanan rupanya bermanfaat membantu mengurangi lemak tubuh yang berkorelasi dengan kadar kolesterol dalam darah.
Dalam sebuah penelitian, latihan kekuatan berat selama 14 minggu secara signifikan mengurangi kadar kolesterol.
Karena alasan itulah latihan ketahanan direkomendasikan untuk menghilangkan lemak dan menyehatkan sistem kardiovaskular.
Beberapa penelitian mendapati temuan bahwa latihan kekuatan efektif untuk mengurangi kecemasan.
Pasalnya melatih ketahanan menyebabkan adaptasi neurologis di otak dengan menghubungkan kembali jalur neuron.
Berlatih ketahanan memang membantu mengurangi kecemasan. Namun, kita tetap disarankan berkonsultasi dengan dokter jika mulai merasakan gejalanya.
Stroke menjadi salah satu penyakit yang menjadi momok bagi banyak orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.