Di negara maju sekelas Australia, 7 pria setiap harinya meninggal dunia karena bunuh diri.
Sementara di dunia, 1 dari 8 pria terpengaruh oleh depresi sepanjang hidup mereka.
Pria sebaiknya berkonsultasi ke dokter apabila merasakan tanda depresi seperti yang sudah disebutkan selama 2 minggu atau lebih setiap harinya.
Biasanya dokter akan membimbing pasien untuk menilai dirinya sendiri mengalami depresi dan meresepkan obat serta perawatan jangka panjang.
Perawatan depresi yang disarankan dokter mungkin meliputi konsultasi dengan psikolog, psikiater, atau terapis.
Tujuannya supaya pria dengan depresi dapat terbantu untuk mengatasi pikiran yang dialami.
Selain itu, penanganan depresi pada pria sebaiknya dilakukan oleh diri sendiri.
Misalnya dengan berbicara kepada teman atau keluarga ketika merasa sedih atau tidak cukup baik.
Baca juga: Cara Mencegah Keinginan Bunuh Diri akibat Depresi
Cara untuk membantu pria yang mengalami depresi adalah dengan berbicara dengan mereka.
Hal itu penting dilakukan karena pria cenderung diam ketika terjadi masalah.
Di samping itu, bantuan medis menjadi cara lain mengatasi pria depresi yang meliputi pengobatan, bantuan psikologis, atau terapi stimulasi otak.
Obat untuk mengatasi depresi disebut antidepresan. Medical News Today menyebut obat ini punya fungsi khusus.
Yaitu, memperbaiki ketidakseimbangan kimiawi neurotransmiter di otak setelah dikonsumsi.
Antidepresan yang digunakan untuk pengobatan depresi terdiri dari beberapa macam, seperti:
Ada beberapa macam perawatan depresi pada pria. Namun, paling umum adalah yang berikut ini:
Baca juga: Depresi pada Ayah Bisa Menurun ke Anak, kok Bisa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.