Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 13/07/2022, 16:33 WIB
|
Editor Wisnubrata

KOMPAS.com - Mungkin, kita sudah tahu bahwa penggunaan gadget berlebih dapat mengganggu kesehatan kita. Misalnya saja, munculnya kebiasaan doomscrolling alias terus menelusuri berita buruk, atau toxic productivity karena bekerja berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan mental.

Tak hanya itu, gadget favorit kita juga memancarkan blue light, salah satu bentuk cahaya berenergi tinggi dan bergelombang pendek.

Dikutip dari The Healthy, blue light memiliki beberapa dampak negatif bagi tubuh,

Misalnya, dalam sebuah ulasan di International Journal of Ophthalmology, disebutkan bahwa cahaya ini dapat menembus lapisan pelindung mata dengan mudah, membuat kerusakan yang dapat menyebabkan mata kering, katarak, dan degenarasi makula.

Baca juga: Sering Memakai Gadget, Waspadai Efek Paparan Blue Light ke Kulit

Sementara itu, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Chronobiology International menemukan bahwa paparan blue light di malam hari dapat mengganggu produksi melatonin, yang berdampak pada kualitas tidur.

Belum lagi, berada di depan laptop atau tablet selama berjam-jam dapat membentuk postur tubuh yang buruk, sakit kepala, gejala digital eye strain seperti mata merah atau pengelihatan kabur, dan cedera yang menyebabkan rasa sakit atau kaku pada tubuh bagian atas, lengan, dan tangan.

Dampak negatif blue light ini pun tak cukup sampai di situ. Pasalnya, blue light juga dapat merusak kulit.

Dokter kulit bersertifikat Rebecca Marcus, MD, mengatakan bahwa meski penelitian terkait hal ini masih berada dalam tahap awal, diyakini bahwa blue light mirip dengan sinar UV yang dapat menyebabkan kerusakan seiring berjalannya waktu.

“Meskipun kita tidak melihat efeknya dalam jangka pendek, hal itu kemungkinan berkontribusi pada kerusakan kolagen, kerutan, dan hiperpigmentasi secara bertahap,” kata Marcus.

Bahkan, sebuah studi yang diterbitkan dalam Oxidative Medicine and Cellular Longevity menemukan bahwa paparan blue light dapat menyebabkan stres oksidatif melalui pembentukan radikal bebas. Akibatnya, DNA bisa rusak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke