Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2022, 09:00 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber SHAPE

Untuk itu, jika rambut terasa sangar kering, tatalah rambut dengan alat panas maksimal satu kali dalam seminggu.

Lalu, gunakan heat protectant yang berperan sebagai pelindung rambut dari kerusakan setiap sebelum mengeringkannya dengan hair dryer.

Hodges pun mengatakan, bahan seperti lidah buaya dan ekstrak biji bunga matahari juga dapat membantu mencegah kerusakan dan melembapkan rambut.

Baca juga: Pilihan Perawatan Rambut Rusak akibat Sering Styling

Soal mewarnai, Francis mengatakan agar kita mewarnai rambut secara musiman (maksimal empat kali dalam satu tahun).

Pasalnya, semakin lama kita "mencari gara-gara" dengan kutikula rambut, kerusakan akan semakin parah.

Apalagi menurut dia, seorang penata rambut yang baik dapat membantu menyamarkan warna rambut yang luntur.

"Ahli pewarnaan rambut punya teknik kamuflase,” ujar Francis.

Rutin memotong rambut

"Kerusakan akibat rambut bercabang dapat menyebar ke batang rambut seperti membuka ritsleting, hingga menambah jumlah dan panjang rambut yang perlu dipotong," kata Dr. Francis.

Seberapa sering seseorang perlu memangkas rambutnya akan bervariasi pada jenis, panjang, dan seberapa banyak kerusakan yang terjadi.

Meski demikian, sebagian besar penata rambut menyarankan untuk memangkasnya setiap enam minggu sekali atau lebih.

Baca juga: 8 Cara Ampuh Atasi Rambut Bercabang

Menggunakan masker dan minyak rambut

Jika rambut sangat rusak, artinya rambut memerlukan hidrasi ekstra.

Untuk itu, Clauson menyarankan agar kita memilih satu hari dengan waktu luang selama 20 menit atau lebih untuk menggunakan masker rambut.

Clauson menambahkan, meski tidak menata rambut, pemakaian minyak juga dapat menjauhkan rambut dari kusut sambil tetap membuatnya terhidrasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber SHAPE
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com