Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/07/2022, 16:23 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah satu makanan yang dapat dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh adalah madu.

Madu merupakan makanan yang umum dijumpai dan mudah dikonsumsi dalam berbagai olahan.

Kita bisa memakan hasil olahan lebah madu itu dalam bentuk teh, kue, selai, jeli, hingga minuman kemasan.

Nah, di balik rasanya yang lezat, madu ternyata menyimpan sejumlah khasiat. Kira-kira apa saja, ya?

Apa itu madu?

Sebelum mengetahui apa saja manfaat madu bagi kesehatan tubuh, ada baiknya kita memahami dari mana makanan ini berasal.

Singkatnya, madu adalah cairan kental-manis buatan lebah madu, menurut University of Arkansas.

Serangga bersayap itu membuat madu dengan menyedot nektar -cairan manis yang dihasilkan bunga- untuk selanjutnya dicerna di perut.

Setelahnya, nektar dikeluarkan ke dalam sel sarang lebah madu yang berbentuk susunan heksagonal atau segi enam.

Nektar di sarang lebah kemudian mengalami proses penguapan untuk mengurangi kadar air.

Nah, di sini lebah menggunakan sayapnya untuk melakukan proses pengeringan supaya madu benar-benar jadi.

Perlu diketahui bahwa tidak semua madu yang selama ini kita tahu jenisnya sama.

Karena ada lebih dari 300 ribu jenis madu menurut ulasan ilmuah yang dipublikasikan The Journal of Nutritional Biochemistry pada tahun 2020.

Beragamnya jenis madu ternyata juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Mulai dari lokasi geografis bunga dan lebah, waktu lebah mengumpulkan nektar, dan sumber bunga dari nektar.

Faktor-faktor itulah yang memengaruhi rasa dan warna akhir madu yang berkisar dari cokelat muda hingga cokelat tua.

Nutrisi

Bukan rahasia lagi apabila madu adalah makanan yang bergizi. Tapi, sudahkah kita mengetahui apa saja nutrisinya?

Madu sebenarnya terdiri dari 75-80 persen karbohidrat, yaitu gula, dan 15-20 persen air.

Madu mengandung folat dan vitamin C yang dilengkapi dengan sejumlah niasin, kalium, kalsium, dan magnesium.

Di samping itu, makanan tersebut memiliki antioksidan, khususnya flavonoid dan polifenol, yang membuat madu makin sehat.

Apabila dirinci dalam satu sendok makan madu atau sekitar 20 gram terkandung sejumlah nutrisi sebagai berikut:

  • 61 kalori
  • 17 gram karbohidrat
  • < 1 gram protein
  • 0 gram lemak
  • < 1 gram serat.

Manfaat madu

Dari kandungan nutrisi yang sudah disebutkan, makanan dengan tekstur kental-manis ini bisa mendatangkan sejumlah manfaat bagi kesehatan.

1. Mencegah penyakit

Kandungan flavonoid dan polifenol dalam madu merupakan antioksidan yang kuat untuk menetralisir radikal bebas dan racun lain.

Dengan begitu keduanya berguna untuk mencegah kerusakan sel dan jaringan alias stres oksidatif.

Hal itu perlu dicatat karena stres oksidatif dapat menyebabkan kondisi kronis, seperti kanker dan penyakit jantung.

Tinjauan ilmiah Pharmacognosy Research tahun 2017 juga mengungkap manfaat dari flavonoid dan polifenol.

Keduanya disebut mampu meminimalkan peradangan seperti stres oksidatif.

Dampak itu bermanfaat mengatasi peradangan kronis yang menyebabkan penyakit melalui kerusakan sel jangka panjang.

Manfaat madu untuk mencegah penyakit juga datang dari vitamin C yang dapat merangsang produksi dan meningkatkan fungsi sel darah putih.

Dengan begitu sel darah putih dapat menyerang bakteri dan virus asing sehingga melindungi tubuh dari infeksi.

Baca juga: Madu Lebih Efektif Obati Penyakit ISPA Dibanding Antibiotik, Benarkah?

Ilustrasi batuk yang bisa disebabkan oleh asam lambung naik.FREEPIK/JCOMP Ilustrasi batuk yang bisa disebabkan oleh asam lambung naik.

2. Meredakan batuk

Madu dapat meredakan batuk karena bertindak sebagai demulcent, zat yang dapat menenangkan selaput lendir dengan melapisi tenggorokan.

Keterkaitan madu dengan batuk pernah dibuktikan dalam studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine.

Studi terlebih dulu membandingkan efek madu dengan obat batuk (dekstrometorfan) dan antihistamin (difenhidramin).

Responden studi merupakan anak-anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan atas, seperti flu, radang amandel, dan infeksi sinus.

Mereka selanjutnya diminta meminum ketiga bahan studi pada malam hari dan hasilnya madu memberikan dampak yang besar.

Temuan yang terungkap agaknya dapat didukung dengan studi Canadian Family Physician pada jurnal yang sama.

Studi tersebut mengatakan, madu sangat efektif untuk mengurangi frekuensi dan keparahan batuk.

Baca juga: Selain Meredakan Batuk, Ketahui Manfaat Madu dan Lemon untuk Tubuh

3. Menyembuhkan luka

Madu dapat digunakan untuk menyembuhkan luka, luka bakar, dan kondisi kulit lainnya.

Pasalnya madu mencegah infeksi dengan menciptakan penghalang atau pelindung dan melawan patogen potensial apa pun.

Manfaat madu untuk menyembuhkan luka sudah dipercaya sejak zaman Mesir Kuno menurut Honey Analysis – New Advances and Challenges.

Dalam hal ini penyembuhan luka oleh madu terkait dengan sifat antimikroba zat, kemampuan untuk menjaga kelembapan dan viskositas tinggi.

Dengan kata lain madu membantu memberikan penghalang atau pelindung.

Bukti madu dapat menyembuhan luka pernah diteliti dalam studi 2012 yang dipublikasikan di National Library of Medicine.

Hasilnya adalah madu yang dibalut dapat menyembuhkan luka bedah secara lebih cepat.

Jenis madu yang bisa digunakan untuk perawatan luka adalah madu manuka.

Madu tersebut bahkan sudah direstui penggunaannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS sejak tahun 2007.

Baca juga: 5 Manfaat Madu Manuka untuk Kesehatan

Ilustrasi demensia, apa itu demensia, penyebab demensiaShutterstock/Motortion Films Ilustrasi demensia, apa itu demensia, penyebab demensia

4. Menjaga kesehatan otak

Madu yang kaya kandungan antioksidan dapat membantu mencegah penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.

Tidak sehatnya jaringan otak bisa disebabkan oleh stres oksidatif yang menghancurkan sel saraf atau neuron.

Hal itu tidak boleh dibiarkan karena neuron mengatur fungsi kognitif dengan mengirimkan impuls listrik.

Pada akhirnya kerusakan saraf dapat menghambat proses tersebut sehingga menyebabkan penurunan dan kondisi kognitif.

Selain itu, antioksidan dalam madu ternyata dapat mengaktifkan sel yang disebut mikroglia.

Sel tersebut bertanggung jawab melindungi neuron dan mengendalikan peradangan di otak.

Ketika diaktifkan antioksidan dalam madu, mikroglia dapat melindungi otak dan juga membantu mencegah penyakit neurodegeneratif.

Baca juga: Madu Klanceng, Madu Asam-Manis yang Punya Banyak Khasiat

5. Menyehatkan usus

Karbohidrat dalam madu merupakan prebiotik yang berfungsi yang bermanfaat untuk bakteri baik di dalam usus.

Dengan begitu mikroba yang menguntungkan dalam usus dapat tumbuh dan berkembang sekaligus efektif menekan aktivitas serangga berbahaya.

Kegunaan madu untuk menyehatkan usus juga diungkap dalam studi International Journal of Microbiology tahun 2019.

Studi menyebut polifenol dan flavonoid yang menawarkan sifat antibakteri dapat menjaga bakteri usus jahat tetap terkendali.

Risiko madu

Madu memang menyehatkan tubuh. Akan tetapi hati-hati dengan risiko di baliknya yang dapat menyebabkan alergi.

Meski madu terbilang aman, bagi mereka yang sensitif akan merasakan bibir bengkak dan gatal-gatal.

Selain alergi, madu bisa menimbulkan lonjakan adar gila darah apabila dikonsumsi terlalu banyak.

Hal itu sebaiknya diwaspadai karena risiko diabetes, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi dapat menghantui.

Supaya tidak kebablasan, madu dikonsumsi sebanyak 1-2 sendok makan untuk membatasi asupan gula tambahan sebesar 25-35 miligram per hari.

Saran tersebut diberikan oleh ahli diet dan pendiri Mea Nutrition, Isa Kujawski, MPH, RDN.

Madu ada baiknya juga diwaspadai penderita diabetes karena makanan ini bisa meningkatkan hiperglikemia alias gula darah tinggi.

Jangan sampai mereka terkena komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf dan penyakit jantung, karena kelebihan gula dari madu.

Baca juga: Setelah Minum Madu, Apa yang Tidak Boleh Kamu Lakukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com