Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Beberapa Orang Benci Rasa Ketumbar? Ini Alasannya

Kompas.com - 15/07/2022, 06:05 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketumbar merupakan salah satu rempah-rempah yang sering dicampurkan ke hidangan ayam atau daging.

Menambahkan ketumbar pada olahan ayam atau daging memang dapat membuat aroma dan rasa makanan menjadi semakin lezat.

Namun tidak semua orang beranggapan sama. Sebagian orang tidak menyukai ketumbar karena menganggap rasa rempah-rempah ini seperti sabun, serangga, atau serutan logam.

Mengapa demikian?

Seperti dilansir The New York Times, dalam buku Oxford Companion to Food yang ditulis Alan Davidson, kata "coriander" (ketumbar dalam bahasa Inggris) berasal dari kata Yunani untuk kutu busuk.

Tulisan dalam buku tersebut juga menyebutkan, aroma ketumbar dikaitkan dengan bau seprai yang dipenuhi serangga.

Ditambahkan, masyarakat Eropa sering kesulitan mengatasi kebencian mereka terhadap bau ketumbar.

Ternyata, survei membuktikan kebencian pada ketumbar dipengaruhi oleh DNA setiap individu.

Baca juga: Kenali Beda Merica dan Ketumbar, Mirip tapi Tak Sama Manfaatnya

Sebuah perusahaan genetika 23andMe mengajukan pertanyaaan kepada 50.000 orang seputar apakah mereka menyukai rasa ketumbar dan apakah mereka menganggap ketumbar terasa seperti sabun atau tidak.

Para ahli di 23andMe lantas membandingkan DNA para partisipan.

Hasilnya, variasi genetik yang umum ditemukan di antara mereka yang tidak suka daun ketumbar terkait dengan sifat kebanyakan orang keturunan Eropa.

Studi lain dari 23andMe mengungkap, lingkungan dan budaya individu pun memegang peranan penting dalam kebencian individu terhadap ketumbar.

Temuan studi itu, sekitar 14-21 persen orang Asia Timur, Afrika, dan keturunan Kaukasia tidak menyukai ketumbar.

Sedangkan, hanya 3-7 persen orang Asia Selatan, Hispanik, dan Timur Tengah yang tidak menyukai ketumbar.

Perbedaan hasil yang mencolok ini tidaklah mengherankan, mengingat ketumbar adalah rempah-rempah populer dalam masakan tradisional di wilayah Asia Selatan, Hispanik dan Timur Tengah.

Perlu diketahui, daun ketumbar mengandung banyak manfaat kesehatan.

Daun ketumbar yang berwarna hijau tua mengandung antioksidan, minyak esensial, vitamin (asam folat, riboflavin, niasin, vitamin A dan C, beta-karoten) dan serat makanan.

Namun, jika kita tidak menyukai ketumbar untuk ditambahkan dalam masakan, ada rempah-rempah alternatif seperti peterseli. Bentuk daun peterseli relatif mirip dengan ketumbar, hanya saja rasanya sedikit lebih ringan.

Baca juga: 6 Manfaat Ketumbar untuk Kesehatan yang Seringkali Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com