Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Sarinah, Jadi Pusat Panggung Seni dan Belanja Produk Lokal

Kompas.com - 15/07/2022, 13:10 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berdiri di jantung ibu kota, tepatnya di jalan MH Thamrin, Jakarta, pusat perbelanjaan Sarinah kini punya wajah baru setelah revitalisasi besar-besaran di tahun 2020.

Sarinah kembali hadir sebagai community mall dengan slogan barunya "Panggung Karya Indonesia".

Konsep ini membuat Sarinah tak lagi hanya sekadar pusat perbelanjaan, tetapi juga menjadi wadah inovasi lintas komunitas, gelaran dan penjualan produk lokal unggulan serta wirausaha perempuan.

"Transformasi Sarinah menjadi momentum untuk transformasi seluruh ekosistem bisnis dan jenama yang mengikuti perkembangan zaman, namun tetap membawa budaya Indonesia sebagai diferensiasi dengan bisnis retail lainnya."

Demikian kata Fetty Kwartati, Direktur Utama PT Sarinah dalam acara Senja di Sarinah, Kamis (14/7/2022).

Melalui wajah dan semangat baru, Sarinah saat ini memiliki ruang terbuka hijau yang dihadirkan sebagai spot untuk bersantai, menikmati pertunjukan musik, dan berbagai kegiatan oleh para pengunjung.

Terdapat Skydeck di lantai tiga yang bisa difungsikan sebagai ruang kegiatan outdoor komunitas, seperti pagelaran musik dan seni, pemutaran film, expo, ataupun pop up bazaar.

Jika melihat interior desainnya, transformasi Sarinah didominasi oleh unsur earth tone berupa kayu dan gold yang dapat dilihat dari berbagai ukiran serta etalase di langit-langit pada beberapa lantai yang terbuat dari kayu.

Begitu pula pada penerangan lampu yang bernuansa hangat, seolah dapat memberikan pengalaman belanja yang semakin eksklusif.

Ada yang menarik dari perubahan Sarinah yang tak hanya dijadikan sebagai pusat belanja.

Transformasinya juga diramaikan dengan kehadiran karya dari seniman Indonesia dan telah dikurasi oleh kurator seni ternama di Distrik Seni.

Salah satu yang terlihat adanya berbagai lukisan tokoh-tokoh penting dalam nuansa monokrom yang di mengelilingi dan berada di dekat eskalator lantai 3.

Garis besar "roh" Sarinah untuk menjaga keutuhan warisan para pendiri bangsa tetap dipertahankan dengan etnik dan budaya yang kental, terutama yang terlihat pada interior gedung, dengan sentuhan modern yang estetik.

Sarinah yang dulu hadir sebagai etalase produk dalam negeri seluas 28.864 m2, bertransformasi dengan luasan 32.506,6 m2.

"Sinergi dengan para pihak untuk mewujudkan integrasi bisnis retail, pariwisata, dan perdagangan."

"Khususnya untuk meningkatkan ekspor produk dalam negeri, baik secara luring maupun daring menjadi hal yang kami garap dengan sungguh-sungguh," lanjut Fetty.

Baca juga: Kala Erick Thohir Minta Presiden Jokowi Ajak Tamu Negara Kunjungi Sarinah...

Sarinah sebagai landmark dan saksi sejarah Indonesia

Nuansa baru SarinahKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Nuansa baru Sarinah

Keberadaan Sarinah yang baru tidak hanya hadir sebagai landmark, namun juga saksi sejarah bagi Bangsa Indonesia.

Pertama kali dicetuskan pada tahun 1960-an sebagai perwujudan kemandirian bangsa.

Sarinah merupakan wujud harapan dan cita-cita Bangsa Indonesia tentang ekonomi kerakyatan, pola produksi dan distribusi barang, pengendalian harga, hingga peran wanita dalam upaya menciptakan masyarakat adil dan makmur Indonesia.

Konsep retail yang fokus pada specialty store dan duty free shop menjadi unggulan Sarinah.

Selain itu, sejalan dengan digitalisasi 4.0., Sarinah pun turut serta dalam upaya ekskalasi penjualan produk melalui daring.

Sebagai satu-satunya pusat perbelanjaan yang berstatus cagar budaya, Sarinah juga memiliki relief yang merupakan ikon heritage yang menggambarkan kegiatan perdagangan di masa lalu.

Cagar budaya lain terlihat dengan adanya eskalator pertama di Indonesia yang berada di dalam gedung Sarinah.

Atraksi lain yang dihadirkan Sarinah yaitu kolam pantul, Skydeck, dan tangga amphitheater.

Baca juga: Harapan Jokowi ke Sarinah, Lanjutkan Gagasan Bung Karno dan Tak Hanya Cantik Secara Fisik

Diresmikan presiden Joko Widodo

Presiden Joko Widodo menandatangani prasasti peresmian transformasi Sarinah di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (14/7/2022).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Presiden Joko Widodo menandatangani prasasti peresmian transformasi Sarinah di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (14/7/2022).

Wajah baru Sarinah diresmikan secara langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo pada Kamis (14/7/2022).

Selain dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, kegiatan ini dihadiri oleh Menteri BUMN, Menteri Koperasi & UKM, Jajaran Direksi PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney, Jajaran Direksi PT Sarinah, dan para stakeholder terkait.

Prosesi ini diawali dengan peninjauan lokasi oleh para undangan dan puncaknya berupa penandatanganan prasasti.

Gelaran ini merupakan prosesi lanjutan dari soft-opening ceremony yang telah dilaksanakan pada 21 Maret 2022 lalu.

Pada bulan Juni 2022, Sarinah juga telah menggandeng 500 mitra usaha dan memiliki cabang di enam titik.

Seperti Sarinah De Braga - Bandung, Sarinah Banyumanik - Semarang, Sarinah Basuki Rahmat - Malang, Sarinah Bandara I Gusti Ngurah Rai - Bali, Bandara Soekarno Hatta - Cengkareng, dan Bandara Syamsudin Noor - Banjarmasin.

Dengan diresmikannya Sarinah yang baru di Jakarta, diharapkan dapat menumbuhkan rasa bangga bagi para konsumen untuk belanja produk lokal unggulan, serta menikmati ruang belanja, budaya, karya, gaya dan maya di Sarinah.

Untuk ke depannya, PT Sarinah akan menjadi ekosistem bisnis retail bagi industri kreatif dan merek lokal Indonesia baik di pasar dalam negeri dan juga luar negeri.

Masih dalam rangkaian acara peresmian wajah baru Sarinah, dilanjutkan dengan kegiatan yang bertajuk “Senja di Sarinah”.

Di acara itu, para pengunjung dapat mendengarkan jingle lagu "O Sarinah" yang sebelumnya diciptakan oleh Ismail Marzuki yang dinyanyikan oleh penyanyi kondang Waldjinah. Kemudian jingle tersebut diaransemen ulang oleh band Slank.

Pemutaran cuplikan film pendek berjudul “Mbok dan Bung” juga diperlihatkan di Area Relief Ground Floor yang menceritakan masa kecil Presiden pertama Indonesia, Bung Karno yang dulunya diasuh oleh Mbok Sarinah, yang namanya diabadikan menjadi nama gedung ini.

Pagelaran busana Oscar LawalataKOMPAS.COM / DINNO BASKORO Pagelaran busana Oscar Lawalata

Acara peresmian tersebut kemudian ditutup dengan peragaan busana karya desainer kenamaan Indonesia, Asha Smara Darra, dengan labelnya Oscar Lawalata yang menampilkan busana bertema "Ikat, Suara dari Timur".

Peragaan busana tersebut menampilkan keindahan kain tenun ikat yang terinspirasi dari motif Nusa Tenggara.

Baca juga: Usai Bersolek, Sarinah Dikunjungi 5 Juta Orang dalam 4 Bulan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com