"Dan, jika konflik muncul karena kekurangan, yang terbaik adalah menggunakan komunikasi yang tepat untuk menyelesaikan masalah," ujar dia.
Petunjuk bermanfaat lainnya yang dapat membantu kita membedakan cinta dan nafsu adalah dengan memikirkan lamanya hubungan.
"Hampir merupakan aturan yang tidak dapat diubah bahwa nafsu adalah sesuatu yang dialami seseorang sejak awal, tetapi cinta sejati adalah sensasi yang akan dirasakan nanti," ungkap Bregman.
Baca juga: Pakar Ungkap 3 Cara Meningkatkan Kepuasan Seksual bersama Pasangan
Begitu kita jatuh cinta, manfaat berhubungan seks, pada tingkat emosional, mungkin juga akan meningkat.
Ini tentu saja masuk akal karena cinta didasarkan pada pemberian kepada orang lain dan butuh waktu untuk berinvestasi secara mendalam pada orang lain, sedangkan ketertarikan penuh nafsu dapat berkembang hampir secara instan.
Apabila kita terlalu khawatir dengan penampilan pasangan yang menarik, kita mungkin berada dalam fase nafsu dalam hubungan.
"Emosi nafsu biasanya terfokus pada eksternal seperti bagaimana penampilan pasangan kita, bentuk tubuhnya, dan bagaimana kita muncul di matanya," terang Bregman.
Namun, jika kita benar-benar mencintai seseorang, kita juga akan menaruh perhatian besar pada kualitas baik di luar penampilan fisik seperti intelektual, kebaikan hati, dan sebagainya.
Seseorang yang bernafsu biasanya tertarik pada hubungan sejauh itu nyaman dan mungkin akan menghindar dari komitmen nyata apa pun.
"Namun, jika kita benar-benar mencintai pasangan, kita akan sibuk merawatnya dan ingin memberi kasih sayang kepadanya dengan tulus. Bahkan ketika tidak nyaman, kita bersedia berkorban dan berinvestasi di dalamnya," kata Bregman.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.