KOMPAS.com - Selain genetik, nutrisi juga menjadi faktor penting dalam proses tumbuh kembang anak secara optimal.
Apalagi, beberapa anak yang lahir dalam kondisi tertentu seperti bayi kembar, prematur, atau yang memiliki masalah berat badan sangat membutuhkan asupan gizi yang lebih besar.
Memang, pemenuhan nutrisi anak bisa diperoleh melalui air susu ibu (ASI) sejak lahir hingga usia enam bulan, lalu kemudian dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
Namun pada masa MPASI, tidak semua anak bisa langsung makan dengan lancar karena mereka harus melalui proses belajar dan berkenalan dengan jenis makanan.
Baca juga: Minum Kopi akan Menghambat Tumbuh Kembang Anak, Benarkah?
Hal inilah yang membuat asupan gizi anak jadi kurang terpenuhi, sehingga pada akhirnya mereka tidak dapat mencapai berat badan yang ideal, sesuai dengan usia dan tinggi badan.
Ditemui dalam acara peluncuran Grow Fast Gelato (Grofato), dokter spesialis anak, Dr I.G.A.N Pratiwi, SpA, MARS, mengatakan bahwa mengonsumsi makanan pendamping seperti gelato bisa menjadi solusi untuk memenuhi kekurangan nutrisi anak.
"Gelato itu kan terbuat dari susu yang mengandung lebih banyak kalori," terangnya di Roemah 48, Jakarta Pusat, Kamis (14/7/2022).
"Jadi, gelato ini bisa menjadi snack untuk menutupi ketinggalan kalori yang seharusnya didapatkan dari proses makan," ujar dia.
Meski begitu, Dr Tiwi menyarankan agar gelato hanya dikonsumsi oleh anak-anak yang berusia satu tahun ke atas karena mereka sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi berbagai macam makanan.
"Kalau sampai satu tahun berat badan anak tidak mengalami peningkatan dan susah makan, orangtua bisa memberikan gelato sebagai makanan pendamping," tambahnya.
Baca juga: Ini 5 Perbedaan Es Krim dan Gelato, Mana yang Lebih Sehat?
Untuk membantu para orangtua memberikan gelato yang sehat dan bernutrisi, Dr Tiwi pun menggagas Grow Fast Gelato (Grofato) sebagai solusinya.
Bersama founder Sooki Gelato dan praktisi kesehatan, Dr Ivan Rizal Sini, MD, Grofato dirancang khusus untuk membantu anak mencapai berat badan idealnya.
"Selama ini pengaturan nutrisi anak kan lebih banyak dipegang oleh orangtua di rumah. Tapi sebagai dokter, kami sekarang bisa mengintervensinya melalui Grofato," kata Dr Ivan.
Nah, karena Grofato cenderung dikonsumsi saat dingin atau beku — selayaknya es krim, Dr Tiwi pun merekomendasikan agar orangtua dapat mengkreasikannya dengan makanan lain seperti roti atau waffle.
"Bagi anak yang gampang pilek atau punya alergi dingin, gelato dari Grofato ini bisa dibungkus dengan roti atau waffle yang bisa dilipat supaya mencegah efek dingin langsung ke mukosa," tuturnya.
"Menambahkan roti dan waffle juga bisa semakin memperkaya nutrisi karbohidrat yang digabungkan dengan protein dari gelato nya," imbuh dia.
Sampai saat ini, pendistribusian Grofato hanya ada di RSIA Bunda Jakarta dan ada di beberapa e-commerce.
Namun bagi yang ingin membeli lewat e-commerce tetap dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau bergabung di Grofato Club melalui media sosial.
Baca juga: Lebih Tinggi Kalori Gelato atau Es Krim?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.