Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Tren Membalik Urutan Skincare, Ketahui Dampaknya pada Kulit

Kompas.com - 16/07/2022, 20:00 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Baru-baru ini, para beauty enthusiast di TikTok nampak sedang menggandrungi tren baru, yaitu reverse skincare hack.

Apa itu?

Dilansir dari Real Simple, reverse skincare hack adalah metode yang membuat kita mengubah urutan pemakaian skincare jika ingin kulit bercahaya.

Cara ini khususnya membuat kita langsung menggunakan pelembap setelah membersihkan wajah.

Lalu penggunaan toner ada di urutan terakhir, dengan klaim bahwa mengikuti cara ini selama 15 menit dapat membuat kulit lebih bercahaya dan kenyal.

Baca juga: Pentingkah Menjalani Puasa Skincare?

Meski ramai digandrungi pengguna TikTok, para pecinta dan pengguna rutin skincare tentu tahu bahwa cara ini salah.

Bahkan, menurut ahli kimia kosmetik dan pendiri dari brand kosmetik Acaderma, Shuting Hu, urutan pemakaian skincare yang salah bisa berdampak negatif pada kesehatan kulit.

Menggunakan skincare ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan kulit.Freepik/lookstudio Menggunakan skincare ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan kulit.
“Urutan pemakaian sangat penting karena itu menentukan bahan dan produk apa yang akan menyerap ke kulit, yang dapat mempengaruhi penampilan dan bagaimana kulit terasa setelah rutinitas itu selesai,” ujarnya.

Artinya, jika kita mengaplikasikan skincare dalam urutan yang salah, kita bisa membuat batas di kulit dan mencegah bahan aktif menembusnya.

Soal urutan aplikasi skincare yang benar, memang bisa berbeda bagi setiap orang bergantung apa saja produk yang dipakainya.

Namun, umumnya rutinitas pagi berfokus pada perlindungan kulit (seperti SPF), sementara rutinitas malam untuk memperbaiki kerusakan dengan bahan aktif seperti retinol.

Baca juga: Perlukah Kita Menyimpan Skincare di Dalam Kulkas Mini?

Lalu, menurut dokter kulit dan kosmetik bersertifikat Dendy Engelman, M.D., umumnya produk skincare harus diaplikasikan berdasarkan ukuran molekulnya, mulai dari yang paling tipis ke paling tebal.

Artinya, produk seperti toner dan serum harus diaplikasikan sebelum produk dengan formula lebih berat, seperti pelembap dan masker.

Lalu terlepas dari waktu siang atau malam, langkah pertama harus selalu dimulai dengan membersihkan wajah.

Sebab, penting untuk membersihkan kotoran, minyak, polusi, dan residu produk yang menempel di wajah kita setelah beraktivitas sepanjang hari.

Lalu, kulit lembap juga lebih permeabel daripada kulit kering, sehingga akan membantu produk lainnya menyerap lebih baik.

Nah, menurut dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology Group di King of Prussia, Pennsylvania, Rina Allawh, M.D., berikut adalah urutan rutinitas skincare yang ideal.

Pagi:

  • Membersikan wajah
  • Memakai toner
  • Perawatan lainnya
  • Memakai pelembap
  • Memakai krim mata
  • Memakai SPF

Malam:

  • Membersikan wajah
  • Memakai toner
  • Eksfoliasi (1-2 kali seminggu)
  • Perawatan lainnya
  • Memakai pelembap
  • Memakai SPF

Baca juga: Pentingnya Pilih Skincare Berdasar Jenis dan Kebutuhan Kulit

Reverse skincare hack, apakah bermanfaat?

Rupanya, reverse skincare hack ini tidak memiliki manfaat nyata dan hanya menawarkan wajah cerah sementara.

"Mengaplikasikan toner setelah pelembap tidak lebih dari menciptakan efek estetika, karena air dan humektan dalam toner hanya berada di atas permukaan oklusif dalam pelembap, menciptakan penampilan yang lebih terhidrasi,” ujar co-founder dan CPO dari Experiment, Emmy Ketcham.

Tak hanya itu, reverse skincare hack juga menimbulkan beberapa dampak lainnya.

Perlu diketahui, produk dengan molekul ringan seperti toner tidak akan bisa menembus kulit jika pelembap digunakan terlebih dahulu, sehingga hanya akan mengurangi manfaat skincare lainnya.

Baca juga: Puasa Skincare dan Manfaatnya untuk Kulit

Selain itu, urutan pemakaian skincare ini hanya akan meningkatkan dehidrasi kulit.

Pasalnya, pelembap akan membuat penghalang pada kulit, dan membuat toner yang menghidrasi tidak dapat menembusnya.

Lalu menurut Engelman, jika toner yang digunakan bersifat menjernihkan atau lebih bersifat asam, dapat berisiko merusak produk yang diaplikasikan sebelumnya.

“Ini juga menyebabkan kulit menjadi semakin tidak seimbang, karena penghalang itu juga dapat menjebak sebum, sel kulit mati, dan bakteri di dalam pori-pori, menyebabkan jerawat dan mencegah kulit bernafas,” tambahnya.

Teknik alternatif untuk hidrasi kulit lebih lama

Nah bagi yang mencari hidrasi nyata, pastikan untuk menggunakan produk dengan formula bebas alkohol yang mengandung asam hialuronat, squalene murni, atau gliserin.

Lalu soal urutannya, Ketcham menyarankan agar kita selalu menggunakan toner yeng menghidrasi sebelum pelembap.

"Selalu gunakan toner yang menghidrasi sebelum pelembap, dan selesaikan rutinitas dengan kapas basah atau sheet mask silikon yang dapat digunakan kembali untuk oklusi yang lebih baik," kata Ketcham.

Baca juga: 4 Latihan Senam Wajah untuk Kulit Kencang dan Awet Muda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com