Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/07/2022, 09:11 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Apa yang pertama kali muncul dalam benak ketika mendengar kata “stunting”?

Barangkali, Anda mengira stunting adalah kondisi di mana tubuh anak lebih pendek dibandingkan teman-teman seusianya.

Selain itu, stunting dikaitkan kondisi anak dengan daya tahan tubuh lemah sehingga sering sakit-sakitan atau mengalami tumbuh kembang yang terhambat.

Pandangan tersebut benar adanya. Namun, ada satu dampak stunting yang kerap dilupakan, yaitu memengaruhi kecerdasan anak.

Seperti diketahui, stunting disebabkan multifaktor. Salah satunya, kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu lama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca Juga: Perbedaan antara Gizi Buruk dan Stunting yang Harus GenBest Ketahui

Lantas, apa kaitannya dengan 1.000 HPK?

Pada masa 1.000 HPK, otak anak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Terdapat lebih dari satu juta koneksi saraf yang terbentuk pada periode ini.

Meski begitu, perkembangan pesat otak dapat terganggung akibat kekurangan asupan nutrisi yang seimbang.

Untuk diketahui, sekitar 50-75 persen energi yang berasal dari makanan digunakan untuk menutrisi otak si kecil.

Menurut penelitian Dr dr Damayanti Rusli Sjarif SpA(K), anak yang mengalami gizi buruk di bawah usia satu tahun, 25 persen berisiko memiliki tingkat kecerdasan atau intelligence quotient (IQ) di bawah angka 70, dan 40 persen berisiko memiliki IQ antara 71-90.

Baca Juga: Masalah Kesehatan Ini Masih Mengintai Anak dan Remaja Indonesia

Selain itu, kekurangan asupan protein-energi pada ibu hamil muda di bawah usia 24 minggu dapat menyebabkan jumlah sel otak janin berkurang.

Adapun kekurangan asupan protein-energi pada minggu-minggu akhir kehamilan juga menyebabkan sel saraf menjadi kecil dan dapat menurunkan berat otak anak hingga 25 persen.

Cegah stunting agar anak cerdas maksimal

Apabila anak mengalami stunting akibat faktor-faktor tersebut, maka dampak yang ditimbulkan sulut diubah.

Sebab itu, pencegahan stunting sejak dini sangat penting, salah satunya dengan meningkatkan status gizi calon ibu sejak masih remaja. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga pola hidup sehat dan makan makanan bergizi seimbang.

Baca Juga: Makanan dan Minuman untuk Optimalkan Fungsi Otak Anak

Selain itu, remaja putri juga didorong untuk mengonsumsi tablet tambah darah secara rutin untuk meminimalisasi kekurangan zat besi.

Selanjutnya, untuk mencegah stunting, Generasi bersih dan sehat (Genbest) juga perlu memahami edukasi perkembangan kesehatan anak dengan baik.

Hal itu termasuk soal pemenuhan gizi saat hamil, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif, makanan pendamping ASI (MPASI) bergizi, hingga pemberian imunisasi untuk anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com