"Namun, jika itu berkepanjangan, signifikan, dan ada perubahan yang mencolok, maka orangtua patut khawatir."
Sangat lumrah apabila orang yang mengalami trauma berusaha menghindar dari pemicunya.
Hal tersebut juga berlaku pada anak yang menjadi korban bullying di sekolah.
Anak yang takut di-bully sehingga enggan bersekolah bisa mencari beragam alasan, seperti sakit kepala atau tidak enak badan.
"Masuk akal jika tempat yang anak tuju tidak lagi merasa aman, maka anak tidak tidak ingin pergi ke sana," kata Kahn.
Kahn menjelaskan bahwa kecemasan, terkhusus fobia sosial, sangat umum dirasakan anak yang mengalami intimidasi.
Hal itu bisa diketahui dari niat anak menghindari sekolah, mengaku sakit perut, kepala, dan lain sebagainya.
Kecemasan yang dialami anak karena bullying juga berkaitan dengan hormon serotonin.
Serotonin merupakan neurotransmitter atau bahan kimia yang digunakan sel saraf tubuh untuk mengirim sinyal dan memengaruhi otak dan usus.
Untuk diketahui, rendahnya serotonin terkait dengan kecemasan, sakit kepala, dan masalah serius seperti sindrom iritasi usus besar.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.