Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

4 Langkah Mengelola Emosi Anak

Kompas.com - 19/07/2022, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Emosi merupakan perasaan yang muncul dalam diri setiap manusia. Subjek yang memiliki perasaan emosi tidak terbatas oleh usia. Emosi dapat dirasakan oleh orang dewasa hingga anak-anak.

Bagi orang tua yang sudah memiliki anak mungkin pernah mengalami ketika anak dalam kondisi tantrum. Tantrum adalah keadaan ketika anak merasa uring-uringan, mudah menangis, bahkan melukai dirinya sendiri atau orang lain.

Mungkin beberapa orang dewasa dapat mengerti emosi sendiri, namun bagaimana dengan emosi yang dirasakan oleh anak? Dalam hal ini, peran orangtualah yang kemudian sangat dibutuhkan untuk membimbing anak.

Co-founder dari Good Enough Parent dan Montessori serta Certified Positive Discipline Parents Educator, Damar Wahyu Wijayanti, dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Melatih Anak Mengelola Emosi”,membagikan cara agar orangtua dapat membantu anak mengelola emosi.

“Sejak dinilah, kita sebagai orangtua melakukan pengajaran regulasi emosi pada anak-anak,” ujar Damar.

Ketika usia anak mendekati dua tahun, mereka mulai memperlihatkan emosinya melalui tindakan-tindakan yang sebelumnya belum pernah diperlihatkan. Anak akan dengan mudah berperilaku impulsif karena anak sendiri belum memiliki kemampuan mengendalikan emosi yang kuat.

Baca juga: Pentingnya Berbagi Cerita dan Keluh Kesah

Berdasarkan Verywell Family, orangtua dapat melakukan beberapa teknik berikut untuk mengatasi kondisi anak yang sedang tantrum.

1. Validasi Perasaan Anak

Ketika anak mulai memunculkan emosinya, sebagai orangtua wajib untuk mengakui bahwa perasaan yang anak alami itu ada dan benar-benar dirasakan oleh anak. Pada tahap ini, orangtua dapat menamai emosi yang muncul pada anak dan memberitahunya seperti ketika anak sedang melakukan tindakan marah atau sedih.

Anak tidak bisa mengatakan hal seperti, “Aku sedang sedih". Karenanya penting bagi orangtua untuk memberitahukan jenis emosi apa yang sedang anak alami agar anak dapat mengenali serta menggambarkan dengan baik emosi yang mereka rasakan.

2. Beri Anak Waktu untuk Menerima Kehadiran Emosi

Tak hanya orangtua yang harus menerima dan mengakui perasaan emosi anak, tapi anak juga harus bisa melakukan hal tersebut terhadap dirinya sendiri. Setelah dapat menamai jenis emosi yang dirasakan, maka berikan waktu untuk mereka mengekspresikan perasaan tersebut.

Jika anak marah, biarkan perasaan marah itu muncul. Jika anak sedih, maka biarkan pula perasaan sedih itu, misalnya yang diekspresikan dengan tangisan. Namun yang perlu orangtua ketahui, perilaku anak yang dapat merugikan dirinya sendiri maupun orang lain harus dicegah dengan tahap selanjutnya.

4. Ajarkan Anak Manajemen Emosi

Anak yang sudah bisa mengekspresikan emosinya perlu diajarkan cara untuk melampiaskannya. Alih-alih melempar barang atau mengacak-acaknya, kita dapat mengarahkan anak untuk melakukan tindakan yang tidak destruktif. Tindakan ini misalnya berteriak sambil mendekap boneka ketika marah atau memeluk sesuatu ketika sedang sedih.

Selama tindakan pelampiasan emosi anak tidak merugikan siapa pun, maka boleh saja untuk kita ajarkan. Salah satu teknik manajemen emosi yang mungkin bisa diajarkan juga adalah dengan cara menenangkan pikiran dan tubuh.

Bila terjadi di tempat umum, mungkin orangtua bisa coba membawa anak ke tempat yang lebih sepi dan tenang. Hal ini berguna bagi kedua belah pihak, baik anak maupun orangtua dapat terhindar dari suasana yang tidak kondusif.

Baca juga: Ajarkan Anak Mandiri dengan Cara ini

Regulasi emosi sejak dini sangat penting bagi pertumbuhan anak, terlebih ketika sudah dewasa. Oleh karenanya, penting bagi orangtua untuk memberikan perhatian serta menerapkan cara mengelola emosi pada anak.

Obrolan seputar keluarga mulai dari masa kehamilan, memiliki anak, pola asuh, hingga kesehatan keluarga dapat didengarkan melalui podcast Obrolan Meja Makan di Spotify. Episode “Melatih Anak mengelola Emosi” yang menjadi topik tulisan ini juga dapat didengarkan melalui tautan berikut https://dik.si/omm_mengelolaemosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com