Karena mendekati mereka sama saja menjadikan anak sebagai target intimidasi di kemudian hari.
Pelaku bullying biasanya mencari korban yang suka menyendiri atau terisolasi secara sosial.
Maka dari itu, mintalah si buah hati untuk bergaul dan memiliki teman untuk menghindari bullying.
Apabila anak kesulitan bergaul, orangtua dapat membantunya dengan memberi tahu cara membangun persahabatan.
Dalam hal ini, punya persahabatan yang sehat dapat membantu melindungi anak dari pelaku bullying.
Baca juga: Ayah, Ibu, Ini Tanda Anak Jadi Korban Bullying di Sekolah
Orangtua dapat berbicara dengan anaknya tentang cara membela diri, terutama jika bullying dilakukan secara fisik.
Anak perlu diajarkan cara mengawasi pintu keluar, membuat suara yang menarik perhatian, dan mengetahui cara menangkis serangan fisik.
"Satu hal yang perlu diingat dengan melawan secara fisik adalah terkadang berhasil meredakan situasi, kadang malah memperburuknya."
Idealnya anak memang perlu keluar dari situasi bullying dengan perkataannya sendiri atau mendapat bantuan dari orang yang lebih dewasa agar terhindar dari risiko terluka.
Selain itu, anak tidak harus melawan pelaku untuk membela diri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.