Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Kala Citayam Fashion Week Jadi Magnet Para Remaja

Kompas.com, 21 Juli 2022, 15:25 WIB
Kristianto Purnomo

Penulis

Boy asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Remaja berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
0/0
Boy asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Remaja berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)
Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

KOMPAS.com - Citayam Fashion Week yang viral belakangan ini masih mencuri perhatian masyarakat, khususnya para remaja.

Tepatnya pada Selasa, (20/7/2022), kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta cukup ramai dengan remaja yang datang dari sekitaran ibu kota.

Sebut saja Rifki (15), Ridho (14) dan Boy (14) yang sengaja datang dari Depok, Jawa Barat untuk sekadar nongkrong dan menikmati suasana sore di Citayam Fashion Week.

Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022).  Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

"Ke sini naik KRL tadi, turunnya dekat langsung sampai. Kalau dari rumah ke stasiun Depok naik angkot," kata Rifki kepada Kompas.com, di kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta.

Baca juga: Mengintip Outfit Angin Friendly Saat Mejeng di Citayam Fashion Week

Para remaja yang duduk di bangku SMP itu mengatakan sudah main ke Citayam Fashion Week empat kali.

Rifki dan Ridho mengaku senang ketika datang ke sini, karena mereka akan bertemu dengan teman-teman baru.

"Pemandangannya beda, enak saja datang ke sini," kata Ridho.

Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022).  Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

Sedangkan Boy tampaknya memang suka bergaya. Dia banyak melakukan aktivitas foto-foto untuk diunggah ke media sosialnya.

Ketiganya pun mengaku sudah menyiapkan outfit yang kece untuk mejeng di kawasan Dukuh Atas.

Seperti yang dapat kita lihat, Rifki mengenakan kaus putih, jaket varsity kuning, celana beige dan sepatu kets.

Sementra Boy tampil percaya diri dengan vintage coach jacket berwarna olive yang dia beli dari thrift shop, celana gombrong dan juga sepatu kets.

Lalu Ridho mengenakan kaus hitam, coach jaket hitam dan celana putih.

Tak ketinggalan, mereka tampil memakai topi distro dan bawa kacamata andalan untuk berjalan-jalan mengelilingi kawasan Dukuh Atas.

Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022).  Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ridho asal Citayam berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

"Sudah pulang sekolah, kita janjian memang mau ke sini," kata Rifki.

Saat nongkrong di Citayam Fashion Week, ketiganya pun mengaku tidak bawa uang banyak.

Baca juga: Kala Remaja Citayam Fashion Week Berpose bareng Model Profesional..

Mereka hanya membawa bekal uang sekitar Rp 15.000 - Rp 20.000 yang ada di dompet masing-masing.

Meski begitu, ketiganya tetap merasa happy, karena pengalaman nongkrong di Citayam Fashion Week merupakan satu hal yang baru bagi mereka.

Remaja berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022).  Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Remaja berkumpul di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

"Senang saja kepingin bertemu teman-teman baru. Ini saya ketemu Boy juga di sini waktu nongkrong beberapa hari lalu," kata Ridho.

Uang yang dikumpulkan dari uang saku sekolah itu nantinya digunakan untuk sekadar beli kopi starling (Starbucks keliling alias penjaja kopi keliling) atau beberapa makanan yang ada di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas.

"Ya paling beli makanan sama kopi. Diirit-irit saja sih," kata Rifki.

Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022).  Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Rifky asal Depok berpose di kawasan Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Fenomena Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas mendadak viral karena gaya busana nyentik yang didominasi anak muda dari Depok, Citayam, dan Bojonggede.

Mereka pun tidak takut kehabisan uang karena masing-masing sudah memiliki kartu berupa uang elektronik untuk ongkos PP naik KRL yang biayanya sekitar Rp 7.000 saja.

(Penulis Dinno Baskoro | Editor Wisnubrata)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau