Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sampah, Solusi untuk Membantu Melestarikan Lingkungan

Kompas.com - 22/07/2022, 06:22 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masalah menumpuknya sampah plastik kian mengkhawatirkan.

Bahkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun, dan 3,2 juta ton di antaranya merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.

Sementara itu, kantong plastik yang terbuang ke lingkungan ditaksir sebanyak 10 miliar lembar per tahun atau sebanyak 85.000 ton kantong plastik.

Padahal jika dibiarkan, sampah-sampah yang menumpuk ini bisa mencemari ar sungai dan laut, menghambat proses air tanah, dan mencemari tanah, membuatnya tidak sehat.

Bahkan, sampah yang menumpuk bisa mengakibatkan banjir karena dapat menghambat aliran air.

Karena itulah, metode 3R (reduce, reuse, recycle) perlu diterapkan guna mengurangi dampak-dampak negatif dari sampah tersebut.

Namun, menerapkannya di kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak bisa dibilang mudah, meski bukan berarti tidak bisa dilakukan.

Nah, Packaging Cicularity Senior Manager Danone Jeffri Ricardo pun memberi tips agar kita dapat menerapkan metode 3R dengan baik.

“Untuk memulai, disiplin lah dengan pengolahan sampah di rumah. Dari situ, kita pikrkan untuk distribusi ke tempat lainnya, seperti bank sampah,” ujar Jeffri dalam webinar Adopsi Gaya Hidup Zero Waste pada Gen Z yang digelar oleh SayaPilihBumi pada Kamis (21/7/2022)

Jeffri mengatakan, dengan disiplin untuk memilah sampah di rumah, lama kelamaan orang pun akan terbiasa dan mulai menerapkannya tanpa diminta.

Ide soal bank sampah pun diyakini oleh Researcher dan Management Lecturer dari Universitas Multimedia Nusantara Putu Yani Pratiwi, yang mengatakan bahwa pada generasi muda, kita bisa memulainya dari lingkungan sekolah.

“Mungkin bisa start dari sekolah atau kampus, kedua instansi ini bisa bekerja sama dengan bank sampah untuk membuat bank sampah di sekolah. Pengumpulan sampah bisa dilakukan di sekolah atau kampus,” ujar Putu.

Putu menambahkan, bank sampah di tingkat sekolah tersebut pun dapat menyalurkannya kembali ke pihak bank sampah yang lebih besar untuk diolah. Jadi, bank sampah besar pun tidak perlu takut untuk melakukannya.

“Salah satunya ya bisa seperti itu, selain melalui edukasi,” pungkasnya.

Baca juga: Semangat Chelsea Islan untuk Memilah Sampah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com