Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Asupan Kaya Protein demi Turun Berat Badan Setelah Usia 40, Mau?

Kompas.com - 22/07/2022, 09:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Banyak ahli menyebut, seiring bertambahnya usia, menurunkan berat badan menjadi sesuatu hal yang sulit karena berkurangnya metabolisme tubuh.

Tapi, sebuah penelitian baru menunjukkan, metabolisme sebenarnya tidak terpengaruh oleh penuaan dari usia 20-60 tahun.

Dan, metabolisme tetap dapat berkurang hingga satu persen setahun setelah seseorang menginjak usia 60 tahun.

Lantas, mengapa penurunan berat badan terasa lebih sulit seiring bertambahnya usia?

Nah, hal ini kerap kali disebabkan oleh stres, ditambah gaya hidup yang tidak sehat.

Sederhananya, membentuk kebiasaan baru menjadi lebih berat bagi banyak orang seiring bertambahnya usia.

Baca juga: 5 Cara Masak Salmon agar Kulit Crispy dan Daging Tidak Hancur

Untungnya, ada beberapa nutrisi penting untuk menjaga metabolisme kita berjalan secara efisien dan membuat penurunan berat badan lebih mudah.

Misalnya, memilih makanan yang kaya protein, vitamin D, dan kalsium juga akan bekerja untuk membangun massa otot, menjaga energi tetap stabil, serta mencegah pengeroposan tulang.

Di samping itu, mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi protein juga ternyata dapat membantu menurunkan berat badan setelah usia 40 tahun.

Bagi yang ingin mencobanya, berikut adalah beberapa makanan tinggi protein yang efektif menurunkan berat badan setelah usia 40 tahun.

1. Salmon

Ikan yang menyehatkan jantung ini kaya akan protein dan lemak omega-3.

Memilih sumber protein setiap kali makan membantu kita merasa kenyang lebih lama dan dengan demikian dapat memengaruhi jumlah total kalori yang kita konsumsi sepanjang hari.

2. Telur

Selain kandungan proteinnya, telur dikemas dengan nutrisi lainnya seperti vitamin D, kolin, dan zat besi.

Sementara telur telah lama diperdebatkan, Framingham Heart Study, salah satu studi diet kardiovaskular terbesar, menyimpulkan, perbedaan konsumsi telur tidak terkait dengan peningkatan kadar kolesterol atau kejadian penyakit jantung.

Kebanyakan dokter merasa aman merekomendasikan setidaknya satu telur sehari.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com