KOMPAS.com - Bagi personel militer atau tentara, jam tangan merupakan alat yang penting.
Tentara menggunakan jam tangan untuk menyesuaikan waktu dengan sesama anggota di tim, atau anggota dari tim lain.
Mereka sering mengubah waktu di jam tangan mereka, karena senantiasa berpindah antara waktu lokal (waktu di pangkalan atau pusat komando) dengan waktu universal terkoordinasi (UTC).
Tidak hanya itu, tentara juga memiliki kebiasaan unik dalam mengenakan jam tangan: bagian wajah atau dial menghadap bawah atau berada di dalam pergelangan tangan.
Baca juga: Sepeda Listrik Delfast, Andalan Tentara Ukraina Adang Serangan Rusia
Kira-kira, apa alasannya tentara memakai jam tangan seperti itu?
Jika kamu terbiasa memakai jam tangan dengan posisi dial menghadap ke atas, cobalah lihat bagian tersebut.
Kemungkinan besar, bagian dial, bezel, kenop pemutar, dan permukaan luar tali jam terkena goresan, noda makanan, serta kotoran lain dibandingkan cangkang belakang.
Ketika kita membuka pintu, berjalan melewati benda atau orang lain, sisi atas pergelangan tangan lebih terekspos daripada sisi dalam.
Itu artinya, dial jam tangan yang berada di sisi atas pergelangan tangan lebih rentan terhadap kerusakan daripada saat bagian dial menghadap ke bawah.
Hal-hal itulah yang dihindari tentara ketika memakai jam tangan mereka.
Sebagian besar personel militer tidak kidal, dan mereka memakai arloji di pergelangan tangan kiri.
Baca juga: Cara Cepat Tidur Tentara, Cuma Butuh 2 Menit
Untuk mengarahkan senjata api, tentara perlu menyangga senjata dengan pergelangan tangan kiri.
Jika memakai arloji, kemungkinan arloji akan bersentuhan dengan senapan. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan membidik tentara.
Oleh karena itu, posisi dial berada di bagian dalam pergelangan tangan agar tentara memiliki kendali yang lebih baik pada senjata api mereka.
Ketika kita memakai arloji dengan dial menghadap atas, secara tidak sadar mata kita akan sering memandangi arloji.