Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Nasional 2022, Pengingat Orangtua Penuhi Hak Bermain Anak

Kompas.com - 23/07/2022, 20:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sifat ceria dan selalu bergembira ternyata menjadi indikator seorang anak itu sehat, baik secara fisik maupun mental.

Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Indra Gunawan.

Menurut Indra, banyak anak yang belum bisa tumbuh dan berkembang dengan bergembira karena tidak memiliki banyak waktu untuk bermain bersama orangtuanya.

Padahal, bermain adalah kebutuhan utama yang diperlukan anak-anak untuk menjadi lebih cerdas dalam segala bidang.

Baca juga: Hari Anak Nasional 2021, Tema, Makna, dan Logonya

"Masih banyak anak yang belum mendapatkan hak-haknya. Salah satunya adalah hak untuk bermain."

Demikian penuturannya dalam peluncuran kampanye Olala, jelly drink produksi Wings Food pada momen Hari Anak Nasional, Sabtu (23/7/2022).

"Jadi, orangtua dan kita semua sebagai orang dewasa perlu menjadi teman yang baik dan mendorong anak-anak untuk bisa bermain," sambung dia.

Manfaat bermain bagi anak

Dalam kesempatan yang sama, psikolog anak dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, MPsi juga mengatakan, bermain secara tradisional memiliki banyak manfaat bagi anak-anak.

Selain bisa merangsang kecerdasan anak, bermain secara tradisional mampu membuat anak lebih bahagia yang baik untuk kesehatan fisik dan mental mereka.

"Bukan tidak boleh bermain online. Tapi permainan tradisional itu mendorong anak untuk bergerak secara fisik dan bersosialisasi dengan orang lain," kata dia.

"Di samping itu, bermain secara langsung juga dapat menstimulus sensor anak dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mentalnya karena membuat anak bergembira."

"Melalui permainan tradisional, anak pun dapat melatih keterampilan berpikir strategi dan memecahkan masalah, serta kemampuan komunikasi dan kerjasamanya akan lebih terasah," ungkap Saskhya.

Meluangkan waktu 30 menit

Untuk memenuhi hak bermain anak, Saskhya pun merekomendasikan para orangtua dapat meluangkan waktunya menemani anak-anak bermain.

Baca juga: Hari Anak Nasional 23 Juli, Ketahui Sejarahnya

"Permainannya tidak harus rumit. Orangtua bisa lebih kreatif dengan membuat permainan sendiri atau melakukan permainan yang mudah dilakukan seperti engklek atau lompat tali," ujar dia.

"Minimal orangtua bisa meluangkan waktunya selama 30 menit sehari untuk bisa bermain dengan anak-anak," imbuh dia.

Kampanye Olala

Dalam kampanye "Anak Indonesia Anak Gembira", Olala juga menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk memperkenalkan permainan khas Indonesia kepada anak-anak Sekolah Dasar di beberapa daerah di Indonesia.

Melalui kampanye ini, Olala ingin mendukung anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan gembira, salah satunya dengan menikmati banyak waktu bermain.

Ada pun kampanye ini terdiri dari kegiatan yang dikemas dalam format school to school, di mana Olala akan mengunjungi beberapa Sekolah Dasar di 10 daerah di Jabodetabek dan Jawa Barat.

Baca juga: 5 Cara Menghabiskan Waktu Berkualitas di Hari Anak Nasional

Pada kegiatan ini, Olala akan mengajak para murid untuk bermain dan bergembira melalui kegiatan bermain permainan lokal seperti gobak sodor dan engklek.

Juga digagas berbagai kreasi yang seru dimulai pada Agustus hingga Desember 2022 untuk menjangkau ribuan anak Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com