Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diderita Ruben Onsu

Kompas.com - 25/07/2022, 07:57 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belum lama ini, presenter kawakan Ruben Onsu mengatakan bahwa dirinya menderita suatu penyakit langka bernama empty stella syndrome.

"Kemarin itu aku sudah MRI. Jadi, ada bercak-bercak putih di bagian otak," kata Ruben pada dua sahabatnya, Raffi Ahmad dan Irfan Hakim dalam sebuah acara di salah satu TV nasional.

Menurut Ruben, penyakit yang dideritanya itulah yang membuat dirinya tak tahan jika berada dalam sebuah ruangan bersuhu dingin dalam waktu yang lama.

Bahkan, dia sempat dirawat karena penyakitnya itu.

Kabar ini tentunya mengejutkan sekaligus memicu pertanyaan publik soal penyakit ini.

Nah, seperti apa sebenarnya penyakit yang diderita Ruben ini?

Dilansir dari situs Mount Sinai, empty sella syndrome merupakan suatu kondisi di mana kelenjar pituitari menyusut atau menjadi rata.

Pituitari sendiri melekat pada bagian bawah otak dengan dihubungkan oleh tangkai hipofisis, terlindung di dalam kompartemen tulang seperti pelana di dasar tengkorak yang disebut sella.

Baca juga: Kelenjar Getah Bening di Leher Bengkak? Ini 5 Obat Alaminya!

Nah, dalam empty sella syndrome, kelenjar pituitari menyusut atau menjadi rata dan tidak dapat dilihat pada pemindaian MRI.

Hal ini membuat area kelenjar pituitari tampak “kosong" meski tentu pada kenyataannya, tidak.

Sella ini seharusnya berisi cairan serebrospinal (CSF), cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

Dalam empy sella syndrome, CSF bocor ke dalam sella tursika, memberi tekanan pada hipofisis dan menyebabkan kelenjar menyusut atau rata.

Empty sella syndrome ini pun dibagi ke dalam dua jenis, yaiti primer dan sekunder.

Versi primer terjadi ketika salah satu lapisan (arachnoid) yang menutupi bagian luar otak hingga ke dalam sella dan menekan bagian luar otak menonjol ke dalam sella dan malah menekan hipofisis.

Sementara itu, versi sekunder terjadi saat sella kosong karena rusak akibat beberapa hal, seperti tumor, terapi radiasi, pembedahan, dan trauma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com