Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diderita Ruben Onsu

Kompas.com - 25/07/2022, 07:57 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Empty sella syndrome juga dapat terjadi dalam kondisi yang disebut pseudotumor cerebri, yang biasa menyerang perempuan muda yang obesitas dan menyebabkan CSF berada di bawah tekanan yang lebih tinggi.

Baca juga: 5 Fakta Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diidap Ruben Onsu

Lalu perlu diketahui, kelenjar pituitari juga memproduksi beberapa hormon yang mengontrol kelenjar dan hormon lain dalam tubuh, seperti kelenjar adrenal, hormon hati yang berhubungan dengan pertumbuhan, ovarium, testis, dan tiroid.

Karena itu, masalah dengan kelenjar pituitari dapat menyebabkan keluhan dengan salah satu kelenjar di atas dan kadar hormon abnormal dari kelenjar ini.

Gejala empty sella syndrome

Terkait gejala, sebenarnya gangguan ini hampir tidak memilikinya. Namun jika muncul gejala, biasanya itu meliputi:

  • Masalah ereksi
  • Sakit kepala
  • Menstruasi tidak teratur atau berhenti
  • Penurunan atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks (libido rendah)
  • Kelelahan, energi rendah
  • Nipple discharge

Biasanya, empty sella syndrome ini diketahui saat melakukan sebuah pemeriksaan MRI dan CT scan di kepala dan otak meski fungsi hipofisis biasanya normal.

Setelah diketahui, umumnya dokter akan meminta kita untuk melakukan tes guna memastikan kelenjar pituitari bekerja secara normal.

Bahkan terkadang, tes untuk memantau tekanan tinggi di otak akan dilakukan, seperti:

  • Pemeriksaan retina oleh dokter mata
  • Pungsi lumbal (spinal tap)

Pengobatan

Untuk empty sella syndrome primer, sebenarnya tidak ada pengobatan yang disarankan jika fungsi hipofisis normal.

Namun, obat-obatan dapat diresepkan untuk mengobati kadar hormon yang abnormal.

Sementara itu, penderita empty sella syndrome sekunder perlu melakukan pengobatan untuk mengganti hormon yang hilang.

Lalu dalam beberapa kasus, diperlukan pembedahan guna memperbaiki sella dan mencegah CSF bocor ke hidung dan sinus.

Selain itu, perlu diketahui bahwa empty sella syndrome primer tidak menyebabkan masalah kesehatan maupun mempengaruhi harapan hidup.

Kendati demikian, empty sella syndrome primer dapat mengakibatkan tingkat prolaktin yang sedikit lebih tinggi dari normal.

Prolaktin merupakan hormon yang dibuat oleh kelenjar pituitari dan merangsang perkembangan payudara dan produksi ASI pada perempuan, sehingga diperlukan bantuan.

Lalu pada empty sella syndrome sekunder, terkadang gangguan ini dapat dikaitan sebagai penyebab penyakit kelenjar pituitari atau efek dari terlalu sedikit hormon hipofisis (hipopituitarisme).

Kita bisa menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami gejala fungsi hipofisis abnormal, seperti ada masalah pada siklus menstruasi atau impotensi.

Baca juga: Manfaat Minyak Zaitun untuk Pria, dari Obat Impotensi hingga Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Tempat Sewa Baju Pengantin Adat di Jakarta, di Mana Saja?

Look Good
Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com