Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai 3 Dampak Buruk Tidur di Kasur yang Salah

Kompas.com - 25/07/2022, 09:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kualitas tidur yang baik tidak hanya ditentukan berapa lama durasi tidurnya, tetapi juga soal kenyamanan di tempat tidur.

Dalam hal kenyamanan itu dapat diperoleh melalui penggunaan kasur yang tepat.

Pada dasarnya tidak ada ukuran kasur yang tepat secara menyeluruh, sebab setiap orang punya kondisi tubuh dan kebutuhan masing-masing, serta memiliki persepsi nyaman yang berbeda.

Untuk menentukan tingkat kenyamanan, kita dapat mencoba kasurnya langsung dan merasakan kenyamanan saat rebahan di tempat tidur.

Meski demikian, pemilihan kasur yang baik setidaknya dapat dilihat dari fungsi kasur yang mampu menopang postur tubuh dan menjaga keselarasan tulang belakang dalam posisi netral, baik ketika tidur menyamping hingga tengkurap.

Posisi tubuh yang mampu ditopang kasur inilah yang mampu memberikan tidur yang berkualitas.

Secara tidak langsung, ketika seseorang merasakan tidur nyenyak, maka berdampak pada kesehatan tubuh.

Lain hal jika kita tidur di kasur yang salah, bisa jadi tiga risiko kesehatan berikut ini bisa dialami.

Apa saja dampak dari kesalahan memilih kasur? Berikut ulasan selengkapnya.

Baca juga: 4 Tips Memilih Kasur yang Berkualitas dan Sempurna untuk Anak

1. Waspada bahaya tungau

Seringkali tidak disadari bahwa kasur termasuk tempat yang rentan menjadi sarang tungau.

Serangga mikroskopis ini suka tinggal di kasur, apalagi di dalam ruangan bersuhu lembap.

Kehadiran tungau tersebut bisa menjadi pemicu masalah penyakit seperti gatal-gatal, batuk, pilek, hinggga bersin, akibat alergi.

Masalah hadirnya tungau tersebut rupanya bukan soal kebersihan, tetapi material kasur juga bisa menjadi penyebabnya.

Perlu diketahui, sebagian jenis kasur ada yang terbukti anti-tungau, misalnya kasur berjenis latex.

Baca juga: 4 Cara Ampuh Membasmi Tungau di Kasur

2. Nyeri punggung akibat kasur yang kendur

Tulang belakang manusia memiliki lekukan alami yang harus diikuti lekukannya untuk mencegah nyeri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com