Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Mengurangi Perasaan Kesepian

Kompas.com - 25/07/2022, 10:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Setiap orang pasti pernah merasa kesepian. Terlebih, pada masa awal pandemi yang mengharuskan kita melakukan pembatasan sosial. Alhasil, interaksi yang sebelumnya dibangun lewat bertatap muka, harus diubah menjadi daring.

Merasa kesepian merupakan hal wajar yang dialami manusia. Akan tetapi, perasaan ini bisa jadi berbahaya jika kita mengalami periode kesepian yang cukup intens. Bahkan, hal ini bisa memicu masalah mental yang lebih besar.

Azzah, teman Halo Jiwa, pun turut merasakan hal ini. Ia pun bercerita lewat siniar Anyaman Jiwa dalam episode “Alasan Kenapa Aku Merasakan Kesepian” yang bekerja sama dengan Halo Jiwa.

Perempuan ini mengalami kondisi kesepian yang intens setelah melahirkan anak pertama. Saat itu pula, ia baru saja menyandang status sebagai seorang ibu untuk pertama kalinya. Kondisi ini lantas, “Makin diperburuk karena aku melahirkan di masa pandemi Covid.”

Awal Mula Munculnya Perasaan Kesepian

Perasaan kesepian bisa muncul karena pengaruh dari internal dan eksternal. Karena, “Terkadang, loneliness bukan hanya selalu merasa sendiri secara fisik, namun merasa sepi di tengah keramaian juga sering dirasakan oleh kita,” ungkap Azzah.

Adapun pengaruh dari dalam diri disebabkan adanya masalah sosialisasi yang pemicunya dari orang lain. Misalnya, perasaan trauma karena pernah dikucilkan atau dirundung. Hal ini tentunya sangat memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Penyebab kedua adalah dari luar diri. Biasanya, hal ini terjadi karena seseorang tidak berada di lingkungan yang tepat. Alhasil, orang tersebut pun tak nyaman karena nihilnya ketertarikan yang sama.

Dampak Buruk dari Kesepian

Memiliki relasi adalah suatu kebutuhan bagi manusia. Jika seseorang selalu merasa sendiri, tentu akan ada dampak buruk yang menanti. Melansir dari PsychologyToday, kesepian bisa menghancurkan mental kita.

Biasanya, hal ini dimulai dengan adanya perasaan bahwa diri kurang berharga yang dipicu oleh minimnya teman. Hal itu lantas membuat kita, “Merasa tidak ada yang peduli dan memahami perasaan saya. Jadinya, semua masalah saya simpan sendiri.”

Kemudian, perasaan itu pun semakin berkembang menjadi isolasi sosial yang akhirnya berdampak pula ke fisik. Terkadang susah lagi beradaptasi dengan teman karena perbedaan topik pembicaraan yang kita tak tahu.

Baca juga: Jurus Anti Grogi agar Meeting Percaya Diri

Perasaan terisolasi itu lantas memicu hormon stres yang berlebihan. Dampaknya pun bisa mengikis arteri kita sehingga timbul tekanan darah tinggi dan kerusakan fungsi kognitif.

Tak hanya itu, penelitian Cacioppo (2014) menunjukkan bahwa kesepian juga bisa memicu obesitas, melemahkan sistem kekebalan tubuh, gangguan kecemasan, depresi, alzheimer, hingga kematian.

Cara Mengurangi Perasaan Kesepian

Oleh sebab itu, jika sudah merasa tak nyaman dengan rasa kesepian itu, kita harus segera mencari solusi untuk menyembuhkannya. Pertama adalah memaafkan diri sendiri dan mencoba menerima keadaan.

Bisa saja rasa kesepian muncul karena kita masih terjebak dengan suatu hal traumatis. Yakinkanlah kepada diri sendiri bahwa hal itu bukanlah sebuah aib yang harus ditutupi. Terimalah perasaan traumatis itu sebagai bagian dari diri.

“Tidak apa-apa ketika kita merasa tidak baik-baik saja. Terimalah perasaan itu. Terkadang, semakin kita menerima, semakin jiwa merasa lega,” pungkas Azzah.

Setelah perlahan-lahan menerima kekurangan diri, kita juga harus berani mencoba untuk menjalin relasi. Meskipun tahap ini sangat sulit dilakukan, tapi kita harus bisa keluar dari zona nyaman.

Mulailah dengan membuka diri pada orang-orang yang selalu berada di samping kita. Kita juga tidak perlu memiliki banyak teman.

Hal terpenting adalah temukanlah teman yang mau membantu dan menerima kita apa adanya.

Baca juga: 5 Langkah Penerimaan Diri, Kunci Kecantikan yang Terpancar Nyata

Dengan memiliki teman dekat, kita juga bisa meminta waktu mereka untuk mendengarkan keluh-kesah kita. Mereka pun demikian.

Dari percakapan itu, keduanya bisa memberikan afeksi yang akan menambah gairah hidup.

Jika pikiran negatif masih kerap muncul, distraksi dengan melakukan kegiatan positif. Kita bisa pergi jalan-jalan, menonton film atau drama, berolahraga, melukis, menyanyi, dan hal-hal lain yang kita sukai.

Namun, apabila masih ditemukan kesulitan, kita bisa berkonsultasi dengan para profesional. Nantinya, mereka bisa memberikan perawatan yang tepat terhadap permasalahan kesepian kita.

Yang paling penting dan harus kita ingat adalah, “Jangan gantungkan kebahagiaan kita dengan orang lain. Bahagiakanlah diri kita dengan caramu sendiri.”

Dengarkan informasi dan cerita kesehatan mental lainnya hanya melalui siniar Anyaman Jiwa di Spotify. Di sana, ada banyak cerita dari teman-teman yang mempunyai masalah hidup serupa sehingga kita tak akan merasa sendiri.

Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru yang tayang tiap Rabu dan Jumat!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com