Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Cara Atasi Hubungan Renggang akibat Terjebak Kebiasaan

Kompas.com - 25/07/2022, 19:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber HuffPost

KOMPAS.com - Pasangan yang sudah menjalin kasih untuk sekian lama kemungkinan besar hubungannya renggang karena terjebak dalam kebiasaan.

Itu menyebabkan mereka tidak terhubung secara emosional maupun fisik dan tidak lagi saling memberikan kepuasan dan kegembiraan.

"Itu hanya jeda dalam hubungan ketika chemistry tidak terasa kuat dan ada hubungan yang gagal di antara pasangan."

Demikian penjelasan konselor kesehatan mental asal Washington D.C, Joanne Frederick, dilansir dari Huffpost.

Meski lumrah terjadi, terjebaknya hubungan dalam kebiasaan sebaiknya segera diatasi supaya tidak menimbulkan rasa bosan dan monoton.

Baca juga: Cara Tepat Jalin Hubungan dengan Anak Broken Home

Nah, untuk masalah yang satu ini, ada sejumlah cara yang bisa diikuti pasangan. Berikut di antaranya.

1. Berikan perhatian

Langkah pertama yang harus dilakukan jika hubungan terjebak dalam kebiasaan adalah menarik perhatian si doi.

Akan lebih sehat lagi apabila perhatian yang diberikan mendapat umpan balik dari pasangan yang menerimanya.

"Ini tidak berarti secara agresif menghadapi pasangan. Ini adalah langkah pertama menuju komunikasi yang sehat."

Hal tersebut dikatakan konselor kesehatan mental asal NY Wellness, Steve Alexander.

2. Tenang

Di sisi lain, psikoterapis asal New York, Omar Torres, menyarankan pasangan yang hubungannya tidak greget karena kebiasaan untuk tidak panik.

Ia menyarankan supaya pasangan tidak menganggap kebiasaan terlalu serius sembari berkolaborasi mencari cara untuk keluar dalam situasi ini.

"Dibutuhkan dua orang untuk bersama-sama menciuptakan kebiasaan dalam hubungan," kata Torres.

"Jadi, mengapa tidak meminta orang yang sama untuk keluar dari kebiasaan itu?" sambungnya.

Lebih lanjut, Torres menyampaikan, pasangan mungkin perlu pergi berdua ke tempat yang diimpikan.

Baca juga: 4 Kebiasaan yang Kerap Dianggap Normal dalam Hubungan Toksik

Atau, pasangan bisa mencoba kegiatan lain sebagai variasi yang selama ini belum pernah dicoba.

3. Introspeksi diri

Sebagian pasangan mungkin merasa munculnya rasa bosan karena hubungan yang terjebak dalam kebiasaan disebabkan oleh ulah si doi.

Tidak mengherankan jika salah satu pasangan yang merasa "dirugikan" mengeluhkan hal ini dan meminta pasangannya untuk memperbaiki diri.

Namun, terapis pernikahan Michele Weiner-Davis, menyebut cara tersebut biasanya tidak berhasil.

"Karena kebiasaan dalam hubungan disebabkan oleh dua orang," kata Weiner-Davis.

Daripada menyalahkan orang lain, ia meminta pasangan untuk bertanya kepada diri sendiri terlebih dahulu.

"Tanyakan pada diri sendiri, 'Apa yang telah Saya katakan atau lakukan berulang-ulang tanpa hasil yang baik?'," Weriner-Davis.

Setelah pertanyaan itu dipikirkan, kemudian buatlah komitmen untuk melakukan sesuatu yang berbeda.

4. Jujur

Edukator seks asal New York, Logan Levkoff, menyampaikan kita harus jujur dengan pasangan tentang perasaan yang terputus.

Perasaan itu penting untuk disampaikan mengingat doi mungkin saja tidak merasakan hal yang sama.

Di sisi lain, jujur tentang apa yang kita rasakan merupakan cara untuk meningkatkan kembali keintiman.

"Kita berharap pasangan dapat membaca pikiran. Tapi pengalaman pribadi dan profesional saya, konsep ini tidak masuk akal dna terus-menerus menjadi bumerang," ujar Levkoff.

5. Mengidentisikasi masalah

Pasangan sebaiknya mengakui hubungan mereka terasa terputus dan salah satu di antaranya harus menyelesaikan perasaan ini.

Baca juga: 8 Cara Mengetahui Hubungan Percintaan yang Hanya Didasarkan Nafsu

Pasangan perlu mengidentifikasi kebutuhan, sifat, minat pribadi untuk membantu melihat satu sama lain terpisah dari hubungan.

Pasalnya hal tersebut dapat mengenali kebutuhan dalam hubungan yang juga berbeda.

"Mulailah dengan melakukan hal-hal yang mudah terlebih dahulu untuk membangun momentum untuk yang lebih besar," saran psikoterapis, Noorhayati Said.

"Seperti menghabiskan lebih banyak waktu bersama. Jadikan hubungan sebagai prioritas."

6. Sisihkan waktu

Frederick menyarankan supaya pasangan memprioritaskan satu sama lain dalam hubungan.

"Yang mencakup menyisihkan waktu harian dan mingguan untuk terhubung," tutur Frederick.

"Saya mendorong pasangan klien saya untuk menyisihkan minimal satu atau dua jam setiap minggu."

Cara itu dikatakan Frederick dapat dimanfaatkan untuk menanyaka pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.

Seperti apakah kebutuhan pasangan terpenuhi, cara yang bisa meningkatkan perasaan dicintai, dan lain sebagainya.

7. Mencoba hal baru

Psikoterapis yang juga pendiri BeWell, Diana Gasperoni, merekomendasikan agar pasangan mencoba sesuatu yang baru.

Baca juga: 4 Tips Berhenti Overthinking Saat Jalani Hubungan Asmara

Dengan begitu mereka merasa lebih dekat, misalnya dengan membawakan bunga atau membantu pasangan mencuci piring.

"Kebiasaan yang tidak terungkap menjadi kematian bagi hubungan dan hubungan dimaksudkan untuk membuat Anda tetap hidup dan berkembang," imbuh dia.

8. Berikan apresiasi

Pasangan dapat mulai mengakui perilaku baik dan perhatian dari doi-nya setiap hari.

Itu bisa dilakukan dengan meluangkan waktu untuk mengenali setiap perilaku kecil dan yang positif.

"Sedikit apresiasi sangat membantu (merekatkan hubungan)," cetus terapis pernikahan dan keluarga, Amelia Flynn.

9. Bekerja sama

Pasangan dapat belajar untuk memecahkan masalah bersama-sama. Dengan begitu pertengkaran dan perselisihan dapat diakhiri dan mereka menjadi lebih intim.

Baca juga: Memahami Deal Breaker, Pemicu Hancurkan Hubungan

"Belajarlah untuk fokus pada apa yang akan berhasil daripada siapa yang benar atau salah," tutur psikoterapis asal California, Tina B. Tessina.

"Hal paling ampuh yang dapat dilakukan untuk menjaga hubungan tetap kuat adalah bekerja sama agar kedua belah pihak merasa dihormati, diperhatikan, dan dibutuhkan," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber HuffPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com