Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gaya Hidup Sehat yang Pengaruhi Risiko Demensia

Kompas.com - 26/07/2022, 07:36 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Menganalisis polifenol dalam makanan

Pada studi kedua, para peneliti mengambil data dari 14.500 peserta studi berusia lanjut.

Sebanyak 1.402 peserta di antaranya mengembangkan kondisi alzheimer atau demensia lainnya.

Dalam kelompok ini, peneliti menganalisis asupan empat kelas utama polifenol dalam makanan (flavonoid, asam fenolik, stilben, dan lignan) serta sub kelas polifenol.

Baca juga: Lansia yang Kesepian Berisiko 3 Kali Lipat Alami Demensia

Peneliti menggunakan kuesioner frekuensi makanan dan data terkait polifenol.

Polifenol merupakan senyawa yang terkandung dalam teh, anggur merah, cokelat, atau buah beri. Senyawa ini dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan.

Hasil studi menunjukkan perbedaan signifikan dalam asupan polifenol di antara kelompok ras tertentu.

Disebutkan, rata-rata polifenol yang dikonsumsi peserta berkulit putih setiap hari sekitar dua kali lebih banyak dari peserta berkulit hitam.

Sebenarnya tidak ada hubungan yang signifikan antara total asupan polifenol makanan dengan kasus penyakit alzheimer dan demensia di kedua ras.

Kendati demikian, senyawa flavonoid tertentu dikaitkan dengan penurunan risiko demensia pada peserta berkulit hitam. Hasil ini tidak ditemukan pada peserta berkulit putih.

Juga, ditemukan peserta berkulit hitam yang berada di peringkat teratas dalam hal mengonsumsi teh memiliki risiko alzheimer 28 persen lebih rendah dibandingkan peserta berkulit hitam yang jarang mengonsumsi teh.

Baca juga: Ubah Gaya Hidup, Kunci Turunkan Risiko Demensia

Kedua studi bersifat observasional dan tidak mengungkap mekanisme di balik asosiasi tersebut.

Namun menurut para peneliti, gaya hidup sehat termasuk diet sehat dapat membantu menjaga kesehatan otak dengan meningkatkan metabolisme glukosa dan lipid serta mengurangi peradangan dan stres psikologis.

Yu mengatakan, diperlukan studi lebih lanjut untuk dapat menjelaskan hubungan antara faktor gaya hidup dan penyakit alzheimer pada populasi yang beragam.

"Masyarakat AS berkulit hitam dan orang-orang dengan status sosial ekonomi rendah secara tidak proporsional terkena penyakit alzheimer, tetapi sebagian besar tidak terwakili dalam studi epidemiologi," kata Yu.

"Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat dimodifikasi untuk pencegahan penyakit alzheimer dan demensia terkait di antara orang-orang berpenghasilan rendah dari berbagai ras dan etnis adalah masalah kesehatan masyarakat yang kritis."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com