Hal tersebut disebabkan oleh rasa kurang percaya diri pada kemampuannya sendiri.
Atasan yang demikian, kata Brown, suka membatasi kemampuan dan mengendalikan informasi antara karyawannya.
"Mereka benar-benar membatasi apa yang orang ketahui tentang Anda dan seberapa banyak Anda berkontribusi pada tempat kerja," kata Brown.
Baca juga: Skill yang Dibutuhkan agar Cepat Dapat Promosi
Di sisi lain, atasan yang miudah insecure dapat membatasi karyawannya supaya tidak mendapatkan promosi.
"Pada akhirnya atasan tidak ingin Anda berhasil karena mereka merasa terancam," imbuh Taylor.
Atasan yang mudah insecure bisa tidak mempercayai penilaian dari tim kerjanya.
"Jika atasan Anda merasa tidak aman dengan kompetensi mereka sendiri, Anda akan melihat mereka menjadi kaku di sekitar kendali," jelas perusahaan konsultan Gallaher Edge, Laura Gallaher.
"Itu seperti micromanagement, terlalu terlibat dalam segala sesuatu atau merusak keputusan Anda."
"Mereka melakukannya karena takut merasa malu jika hal-hal tidak dilakukan persis seperti yang akan mereka lakukan," sambungnya.
Baca juga: 6 Cara Bijak Mengatasi Kesalahan di Tempat Kerja, Atasan Wajib Tahu
Cara untuk menghadapi atasan yang suka melakukan micromanagement adalah berkomunikasi secara teratur tentang update pekerjaan.
"Nantinya atasan akan menyuruh Anda untuk benar-benar menurunkan komunikasi," kata Taylor.
Atasan yang merasa tidak yakin dengan kemampuannya dapat menutup diri dan menyerang karyawannya ketika memberikan tanggapan.
"Ketika merasa tidak aman, kerja sama berkurang dan pengambilan kesepakatan berkurang. Ada reaksi berlebihan saat ditantang," ujar Brown.
Ketika bekerja dengan atasan yang demikian, kita sebaiknya waspada terhadap hal-hal yang memicu mereka frustasi.
Brown menyampaikan, cara menghadapi atasan yang mudah insecure adalah membatasi interaksi dengan mereka.