"Tingkat zat besi yang lebih tinggi di ganglia basal dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih buruk."
Baca juga: Diungkap, Tak Ada Batasan Alkohol yang Aman untuk Jantung
Menurut Laing, otak sangat sensitif terhadap perubahan metabolisme zat besi.
Zat besi yang sangat tinggi di otak dikaitkan dengan stres oksidatif, yang menyebabkan kerusakan saraf dan kematian sel.
Jika ingin mengurangi asupan alkohol untuk menghindari potensi penuaan otak, ada beberapa minuman yang bisa dipilih.
"Pilih minuman alkohol ringan (light-alcohol), non-alkohol atau bebas alkohol," catat Laing.
"Minum satu atau dua gelas air putih dengan setiap minuman tersebut akan membantu mengurangi konsumsi berlebihan, dan hindari minum alkohol saat perut kosong."
Individu yang berusaha pulih dari kecanduan alkohol disarankan untuk tidak mencoba minuman alternatif alkohol tersebut karena dapat meningkatkan keinginan untuk minum alkohol.
"Dampak kesehatan dari konsumsi alkohol sangat bergantung pada individu, kondisi kesehatan mereka, dan obat-obatan yang mereka minum," lanjutnya.
"Jika kita cenderung minum berlebihan atau menyadari alkohol menyebabkan masalah dalam hidup kita, program konseling dan pemulihan akan direkomendasikan."
"Dokter juga dapat memberi saran tentang sumber daya yang sesuai. Jika kita tidak minum alkohol, tidak dianjurkan untuk memulai kebiasaan minum alkohol."
Baca juga: 5 Dampak Buruk Mencampur Kafein dengan Alkohol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.