Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Predator Online, Ini Risiko Unggah Konten Anak di Media Sosial

Kompas.com - 27/07/2022, 10:05 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Foxnews

Musick mengatakan, meski akunnya tidak sebesar Wren, sebagai seorang ibu, menjaga dan melindungi anaknya adalah kewajibannya.

"Kisah Wren membawa banyak pencerahan bagi semua orang di dunia."

"Jadi, saya memutuskan untuk menghapus foto putri saya sendiri dari siapa pun yang bukan keluarga dekat atau teman dekat."

"Tugas saya sebagai ibunya adalah melindunginya dari hal-hal seperti ini. Saya berinisiatif untuk menghapus fotonya sebelum situasi seperti Wren terjadi pada putriku sendiri," kata dia.

Musick pun melihat ada sejumlah cara pandang berbeda mengenai media sosial zaman sekarang. Sebab, kejahatan online bisa saja terjadi di luar dugaannya.

Dia pun memutuskan untuk tidak lagi mengunggah aktivitas anaknya sampai anaknya tumbuh lebih dewasa.

Baca juga: Viral di Media Sosial, Ini Kata Sosiolog soal Citayam Fashion Week

Risiko mengunggah konten anak di media sosial

Di sisi lain, Direktur Eksekutif National Center for Missing & Exploited Children (NCMEC) John Walsh mengiyakan bahwa mengunggah aktivitas anak di media sosial berisiko memicu kejahatan online.

Meskipun media sosial telah menjadi bagian yang meresap dalam hidup kita, kebanyakan orang yang menggunakan platform sosial seperti TikTok, Facebook, Instagram, dan lainnya cenderung merasa aman karena prasangka baik.

Misalnya, akun mereka dikunci atau menggunakan fitur "closed friends" yang hanya bisa diakses oleh orang-orang terpilih. Itu mencakup teman dekat, keluarga, dan orang-orang baik di sekitarnya.

Namun, ada satu hal yang perlu diingat bahwa tidak semua orang di media sosial itu memiliki niat yang baik.

Ada kemungkinan "predator" yang berkeliaran di media sosial dan jarang disadari.

"Tetapi, orangtua harus memahami bahwa ketika Anda menyebarkan informasi ini ke publik, Anda membuka dunia Anda ke seluruh dunia luar," kata Walsh.

"Dan siapa pun di platform media sosial ini, terutama jika halaman Anda bersifat publik, siapa saja di seluruh dunia dapat melihat dan mengonsumsi konten yang Anda taruh di sana.”

Hal itu tentu dapat membuat para predator anak mencari konten yang mungkin digunakan untuk tujuan buruk.

Halaman:
Sumber Foxnews
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com