KOMPAS.com - Presenter Astrid Tiar akhirnya meminta maaf menyusul perancang busana Ivan Gunawan, atas sikapnya yang seolah mengejek suara Keisya Levronka di panggung Rising Star Dangdut yang disiarkan televisi swasta.
Dia menyebutkan, lelucon saat di atas panggung itu bukan untuk Keisya, melainkan meledek dirinya sendiri.
Kejadian bermula saat pelantun "Tak Ingin Usai" itu disuruh menyanyikan ulang bagian dari lagu yang membuatnya kesulitan menyanyikan lagu yang hits di TikTok itu.
Penyanyi jebolan Indonesian Idol ini sebelumnya memang sempat viral karena dia seringkali out of tune saat menyanyikan bagian tertentu dari lagunya tersebut.
Namun, candaan para pengisi acara di panggung Rising Star Dangdut, termasuk Astrid dan Ivan Gunawan dianggap meledek dan menyudutkan Kesya.
Warganet pun bereaksi dengan komentar pedas yang menyayangkan sikap presenter kondang tersebut di atas panggung.
Baca juga: Setelah Ivan Gunawan, Astrid Tiar Minta Maaf Atas Sikapnya pada Keisya Levronka
Akhirnya permintaan maaf pun diucapkan Astrid Tiar melalui Instagram pribadinya baru-baru ini yang sambil mengunggah potret bunga putih.
View this post on Instagram
"Halo teman yang baik hati, dengan ini menyampaikan bahwa tidak ada niat dari hati saya ingin menjatuhkan pihak mana pun, atau mengungkapkan kata-kata yang menyinggung."
“Saya meledek diri saya sendiri, karena saya kagum dengan suara para peserta dan bintang tamu."
"Sehingga saya meminta untuk diulang kembali part (lagu yang dinyanyikan) dengan saya memberikan contoh suara saya yang sangat jelek,” sambung dia.
Astrid lalu mengatakan, jika sikapnya itu membuat Kesya ataupun warganet lain kecewa, maka sudah seharusnya dia meminta maaf.
"Apalagi dengan saya mencontohkan itu justru menyinggung, saya minta maaf, saya murni melakukannya karena saya kagum, namun saya tidak bisa, itu saja.”
“Sekali lagi saya minta maaf dari hati saya terdalam. Semoga kita semua diberikan kesehatan. Salam damai, damai di hati, damai di bumi,” tandas Astrid Tiar.
Baca juga: Bahagianya Astrid Tiar Usai Putrinya Mendapat Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Di era yang serba digital saat ini, cara berkomunikasi sangat didorong oleh media sosial.
Tampaknya, meminta maaf di media sosial menjadi cara yang ditempuh figur publik hingga organisasi atau perusahaan demi menyampaikan itikad baik.
Mungkin karena konteksnya menyinggung banyak pihak dan media sosial bisa dijangkau oleh orang banyak, sehingga meminta maaf di media sosial pun menjadi cara yang paling praktis dan efisien.
Tidak ada yang salah dengan meminta maaf melalui media sosial, akan tetapi tujuannya harus bersifat realistis berdasarkan dampak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Melansir Biz Journals, ketika meminta maaf di media sosial pun ada pakem-pakem tak tertulis yang sebaiknya diterapkan.
Di dunia maya, kita tidak dapat mengontrol bentuk dari komunikasi seperti apa yang akan berkembang.
Media sosial menyediakan akses ke banyak orang yang mana kita dapat memengaruhi sikap orang lain.
Sebelum terburu-buru meminta maaf melalui media sosial, ada baiknya ketahui siapa saja permohonan maaf diajukan dan jangkauan pengaruhnya.
Bila perlu tandai orang tersebut dan perhatikan kata-kata yang akan ditulis atau diucapkan melalui media sosial.
Sebab, sekali pun ada kata-kata ambigu, permintaan maaf itu justru bisa disalahartikan.
Permintaan maaf yang berlebihan justru tidak membuat komunikasi menjadi lancar.
Penyebutan kata "maaf" tentu harus diutamakan karena kebanyakan orang akan mengabaikan kata-kata berlebihan.
Kemudian permintaan maaf itu diiringi oleh penyesalan akibat apa yang telah diperbuat.
Dalam beberapa kasus, permintaan maaf melalui media sosial memerlukan "pasukan" untuk mendorong opini positif agar tidak semakin ricuh.
"Pasukan" tersebut bisa berupa teman, keluarga, kelompok tertentu yang mendukung itikad baik kita.
Ketahuilah jika komentar negatif, ulasan, hingga opini yang tidak terarah bisa membuat situasi semakin runyam.
Saat ini, media sosial dianggap sebagai kendaraan utama untuk berkomunikasi dengan banyak pihak.
Oleh karena itu, penting untuk membangun vibes yang positif agar semua pihak merasa nyaman ketika ada sesuatu yang meresahkan terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.