Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oki Rengga "Ngamuk" saat Stand Up, Simak 11 Cara Kelola Kemarahan

Kompas.com - 27/07/2022, 14:03 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Komika Oki Rengga memberikan klarifikasi usai video yang menunjukkan dirinya "menyeret" penonton ke panggung viral di media sosial.

Itu terjadi saat Oki merasa terganggu dengan ulah penonton yang menyaksikan penampilannya di Pesta Rakyat Simpedes, Medan, pada Minggu (24/7/2022) lalu.

Awalnya Oki berusaha menghibur penonton yang hadir sebelum Slank tampil. Namun, penonton yang dikatakan Oki penganggu malah mencemoohnya.

Baca juga: 4 Langkah Mengelola Emosi Anak

Sontak Oki yang merasa terusik turun dari panggung, meminta penonton yang meneriakinya untuk merapat ke barikade, lalu mengajaknya naik ke panggung.

Cara mengelola emosi

Aksi emosional yang ditunjukkan Oki sebenarnya merupakan respons yang lumrah ketika seseorang tidak terima dengan ejekan atau pun penghinaan. 

Meski lumrah, kita pun sebaiknya belajar dari Oki agar bisa mengontrol emosi menjadi lebih bijak.

Misalnya dengan mengikuti cara-cara berikut ini, supaya emosi tidak mudah meledak. Apa saja?

1. Identifikasi pemicunya

Sebelum meluapkan emosi, kita sebaiknya mengidentifikasi pemicu yang menyebabkan naik darah.

Dengan begitu kita dapat membuat rencana yang sesuai ketimbang menyalahkan orang lain atau situasi di sekitar yang merusak ketenangan.

Cara ini bisa dimulai dengan mempraktikkan beberapa teknik mengelola kemarahan sebelum masuk ke dalam situasi tertekan.

Itu penting dilakukan supaya kita lebih sabar yang berarti frustasi tidak mudah menyebabkan marah.

2. Mengevaluasi kemarahan

Kemarahan tidak selamanya benar. Maka dari itu, kenali dulu apa tujuan kita marah.

Untuk kasus ini, kita mungkin melanjutkan dengan mengubah situasi ketimbang keadaan emosional.

Baca juga: 4 Cara Bijak Mengontrol Kemarahan

Terkadang juga kemarahan menjadi pengingat bahwa ada hal lain yang perlu diubah.

Memang, meluapkan amarah memberi kita keberanian yang dibutuhkan untuk mengambil sikap atau perubahan.

Namun jika kemarahan malah menyusahkan atau menyakiti, sikap ini bisa dikatakan sebagai "musuh".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com