Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 27/07/2022, 14:59 WIB

KOMPAS.com - Istilah empty sella syndrome (ESS) menyeruak setelah Ruben Onsu mengaku menderita penyakit ini.

Sebelumnya, tak banyak yang mengetahu nama penyakit tersebut, gejala maupun keluhan yang biasa dirasakan penderitanya.

Maklum saja, empty sella syndrome memang tergolong sebagai penyakit langka di dunia kesehatan.

Baca juga: Mengenal Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diderita Ruben Onsu

Empty sella syndrome, penyakit langka yang belum diketahui penyebabnya

Empty sella syndrome terjadi ketika kita memiliki sella tursika, struktur tulang di mana kelenjar pituitari berada di dasar otak, yang membesar.

Ada dua jenis ESS yakni primer dan sekunder, yakni:

  • ESS primer: Lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami obesitas dan memiliki tekanan darah tinggi. Jenis penyakit ini dikaitkan dengan penumpukan cairan di otak.
  • ESS sekunder: Jenis ini disebabkan kelenjar pituitari yang mengecil karena perubahan genetik (mutasi), cedera, terapi radiasi, atau pembedahan.

Sejauh ini, pakar kesehatan belum memahami penyebab penyakit ini, khususnya ESS primer.

Selain itu, empty sella syndrome termasuk dalam penyakit langka sehingga tidak diketahui banyak orang.

Kebanyakan penderitanya tidak memiliki gejala terkait namun gejalanya kerap disalahartikan sebagai kekhawatiran tentang kekurangan hormon.

Gejala empty sella syndrome dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain dan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Seringkali, penyakit ini berhasil didiagnosis secara kebetulan pada pemeriksaan CT atau MRI yang dilakukan untuk kebutuhan lain.

Baca juga: Kelenjar Getah Bening di Leher Bengkak? Ini 5 Obat Alaminya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke