Lantas, bagaimana caranya bercanda tanpa melukai perasaan orang lain?
Dalam konteks bercanda, semua itu bisa dipengaruhi oleh niat si pelaku.
Jika memang ada tujuan menyerang satu pihak, maka gerak-gerik itu akan sangat mudah terbaca, baik dari intonasi saat berbicara hingga tingkah laku.
Bahkan kini, tidak sedikit komedian masih sering melakukan taktik bercanda semacam ini.
Mengkritisi memang satu hal yang masih dianggap wajar, tetapi jika mengolok-olok bahkan menyinggung kelemahan orang lain, itu bisa disebut "sadis" dibalut humor yang kotor.
Baca juga: Setelah Ivan Gunawan, Astrid Tiar Minta Maaf Atas Sikapnya pada Keisya Levronka
Tak cuma kata-kata, perilaku saat bercanda juga bisa menyinggung orang lain. Terlebih jika menggunakan kekerasan di balik candaan.
Salah satu contoh paling simpel adalah ketika seseorang meletakkan kulit pisang untuk membuat orang lain terjatuh.
Perlu diketahui, candaan seperti itu samgat tidak lucu. Ketika orang itu jatuh dan kepalanya terbentur, maka bisa memicu masalah serius.
Kelakuan yang seperti itu bukanlah bercanda, tapi mencelakai orang lain. Begitu pula pada aksi mengolok-olok seorang tunawsima atau orang lain dengan kebutuhan khusus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.