Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nutrisi Ikan Toman, Si Predator Air Tawar Sungai Kalimantan

Kompas.com - 28/07/2022, 12:04 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, media sosial diramaikan pembahasan seputar ikan toman.

Ikan toman atau channa micropeltes adalah ikan yang hidup di perairan sungai, parit, rawa dan danau, yang biasa dijadikan buruan pemancing.

Predator air tawar ini merupakan jenis ikan karnivora yang memangsa katak, anak ikan, udang, ketam dan lain sebagainya.

Ikan satu ini rupanya juga kerap menjadi konsumsi masyarakat di negara-negara Asia tropis, seperti semenanjung Malaysia, Sungai Menam, Sungai Meikong, Pulau Sumatera, Kalimantan, dan lain-lain.

Di wilayah Kalimantan Barat -misalnya, ikan toman terkenal sebagai bahan untuk berbagai kreasi makanan. 

Dikutip dari laman Unair.ac.id, berdasarkan statistik dari Departemen Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat pada 2014-2017, total produksi ikan toman dari tangkapan murni meningkat signifikan.

Tercatat, total tangkapan 1.924 ton pada 2015, dan meningkat menjadi 6.572 ton atau 241,57 persen pada 2017.

Menilik data tersebut maka dapat diartikan, masyarakat mulai menyadari bahwa ikan toman bermanfaat untuk dijadikan konsumsi karena kandungan gizinya.

Baca juga: Analisis Peneliti LIPI soal Ikan Toman yang Ditemukan di Dekat Terowongan Kuno Klaten

Fakta nutrisi ikan toman

Sup ikan tomanTwitter (@iwobotock) Sup ikan toman

Saat ini, telah banyak penelitian terkait nutrisi ikan toman yang ternyata mengandung senyawa bioaktif dan bermanfaat bagi manusia. 

Salah satunya, daging ikan dari familia chana atau biasa disebut ikan gabus mengandung protein yang tinggi.

Ikan toman pun kaya akan albumin, salah satu jenis protein penting bagi tubuh manusia. Berdasarkan studi, kandungan albumin semakin tinggi seiring bertambahnya berat dan ukuran ikan.

Selain itu, asam amino esensial juga terdapat pada ikan toman. Beberapa di antaranya adalah asam linoleat, asam arakhidonat yang tergolong asam lemak omega-3 dan omega-6.

Ikan ini juga mengandung jenis asam amino lainnya seperti asam aspartat, threonine, valine, methionine, L-leusin, leusin, histidin, lisin, fenilalanin, arginin, serin, glutamat, glisin, alisin, dan tirosin.

Baca juga: Resep Ikan Gabus Kuah Hitam, Makanan Khas Acara Adat di Papua 

Ada pula nutrisi penting lainnya berupa mineral, seng, zat besi, kalium dan kalsium.

Beberapa penelitian membuktikan, mengonsumsi ikan toman memiliki dampak bagi kesehatan.

Antara lain memertahankan osmotik, mempercepat proses penyembuhan luka, baik bagi penderita hipalbuminemia (orang yang kekurangan kadar albumin) dan penyembuhan luka pada kulit.

Ikan ini pun diyakini bisa mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pasca operasi.

Sedangkan dari sisi ekonominya, di daerah asalnya, seperti di Kalimantan dan Sumatera, ikan toman seringkali diasinkan sebelum dijual.

Beberapa juga langsung mengolahnya dengan membuat masakan dari ikan toman segar untuk konsumsi rumah tangga.

Misalnya, diolah menjadi asam kepala ikan toman, sup ikan toman, ikan toman goreng, balado, pindang, ikan toman bakar dan lain sebagainya.

Baca juga: Albumin dalam Ikan Gabus Bantu Penyembuhan Penyakit Pencernaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com