Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2022, 16:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjalani diet sehat, berolahraga teratur, dan tidur cukup adalah kunci utama untuk menjaga berat badan ideal.

Namun, seorang wanita asal California, AS bernama Tina Baylocq mempunyai kebiasaan lain dalam menjaga berat badan, yakni dengan mengonsumsi obat penurun berat badan.

Berkat cara tersebut, ia tidak hanya berhasil menurunkan berat badan sekitar 31 kilogram, melainkan juga mengendalikan hasrat dan nafsu makan.

Menurut Baylocq, dia tidak pernah berdiet atau mengalami kesulitan dengan berat badannya sampai tahun 2015.

Baca juga: Turun Berat Badan 104 Kg, Apa yang Dijalani Tom Finigan?

Keseringan duduk saat bekerja, ditambah cedera yang dialaminya membuat wanita berusia 52 tahun itu tidak aktif bergerak.

Dari situ Baylocq memerhatikan berat badannya naik secara bertahap.

Dia juga merasakan ketegangan fisik dan mental akibat pola makan yang buruk dan gaya hidup yang kebiasaan menetap.

"Saya lesu, lelah dan tidak punya energi," ungkap Baylocq, dilansir laman The Insider.

"Saya makan dengan buruk dan mengidam makanan yang saya tahu itu tidak akan membuat saya merasa baik, jadi itu adalah siklus yang terus berlanjut."

Dia pun mulai mengikuti program penurunan berat badan dari platform manajemen obesitas Enara Health.

Program tersebut meliputi diet, olahraga, dan mengonsumsi obat-obatan termasuk liraglutide dan semaglutide.

Pada tahun 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sudah menyetujui penggunaan semaglutide untuk menurunkan berat badan.

Baca juga: 4 Asupan Kaya Protein demi Turun Berat Badan Setelah Usia 40, Mau?

Baylocq mengaku, program itu membantunya menurunkan berat badan serta memperbaiki kesehatan dan kepercayaan dirinya.

"Secara mental, saya merasa lebih baik daripada yang mungkin saya alami sepanjang hidup saya," cetus dia.

 

Obat penurun berat badan kurangi hasrat ngemil 

Sebelum memulai program diet bersama Enara, Baylocq tidak mengerti bagaimana memulai diet untuk menurunkan berat badan secara sehat.

"Saya tidak pernah menghitung kalori dan tidak benar-benar memahami itu," kata dia.

Dengan mengikuti program dari Enara, dia belajar banyak tentang diet sehat, dan diberi resep phentermine dan topiramate.

Kedua obat itu dapat membantu penurunan berat badan dengan mengurangi nafsu makan.

Pada 2018, ia mulai menggunakan Saxenda, nama merek untuk liraglutide. Tahun lalu, dia beralih mengonsumsi semaglutide dari merek Wegovy.

Awalnya, kedua obat tersebut dikembangkan untuk mengobati diabetes dan membantu menurunkan berat badan dengan mengatur hormon terkait nafsu makan.

Baca juga: Mengetahui Berat Badan Sehat pada Kucing

Obat Saxenda disuntikkan setiap hari, sementara Wegovy setiap minggu.

Sejak saat itu, dia menyadari kebiasaannya mengidam makanan berkurang. Padahal sebelumnya ia sulit mengonsumsi makanan idamannya dalam jumlah sedang.

"Saya tidak tertarik lagi dengan bacon. Siapa yang tidak suka bacon? Gula, saya tidak peduli," kata dia.

Baylocq juga mengaku mampu menyeimbangkan antara nafsu makan dan rasa kenyang.

"Sekarang saya bahkan tidak bisa menghabiskan satu piring makanan," kata Baylocq.

"Saya bisa menyingkirkan makanan itu dan dan menyimpannya untuk besok. Saya tahu kapan harus berhenti makan ketika saya tidak lapar."

 

Obat penurun berat badan dan perubahan gaya hidup

Semaglutide dan obat-obatan serupa dapat mendukung penurunan berat badan.

Kendati demikian, obat-obatan tersebut juga mengurangi perubahan hormonal dan metabolisme yang menyebabkan seseorang sulit menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

"Obat ini bukan jalan pintas. Obat ini bekerja agar tubuh menghargai diri kita, bukan melawan kita," kata Dr Rami Bailony, spesialis pengobatan obesitas dan co-founder Enara.

Baca juga: Penurunan Berat Badan Bisa Gagal Tanpa Adanya Dukungan Sosial

Satu catatan penting terkait semaglutide, pasien harus terus mengonsumsi obat ini demi mempertahankan penurunan berat badan.

Bailony berharap, pasien bisa menjaga berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan berolahraga lebih sering meski sudah berhenti melakukan pengobatan.

Sementara itu, Baylocq berencana untuk terus menjalani pengobatan selama satu tahun lagi dan melihat apakah dia mampu memertahankan berat badannya tanpa bergantung pada obat tersebut.

"Saya perlu belajar bagaimana menjalani hidup tanpa obat dalam tubuh saya hanya dengan olahraga dan kebiasaan makan yang baik," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com