Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Friends with Benefits, Hubungan Mesra Tanpa Komitmen

Kompas.com - 29/07/2022, 07:36 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Brides

KOMPAS.com - Semakin hari, istilah dalam hubungan asmara semakin beragam bentuknya. Termasuk, istilah FWB yakni friends with benefits.

Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan friends with benefits?

Friends with benefits adalah hubungan di mana dua orang intim secara fisik satu sama lain, namun tidak berkomitmen menjadi sepasang kekasih, apalagi suami istri.

Pendeknya, mereka yang terlibat dalam FWB senang menghabiskan waktu bersama tanpa ada ikatan.

Sebelum memutuskan untuk menjalani hubungan friends with benefits, ada beberapa poin yang perlu diketahui.

1. Cuma cocok bagi sebagian orang

Hubungan yang tidak terikat bisa terlihat menarik karena berbagai faktor.

Individu yang takut akan hubungan asmara yang intim atau trauma karena pernah mengalami pelecehan bisa memperoleh manfaat dari hubungan FWB, tanpa mengorbankan rasa aman mereka.

Mereka yang tidak tertarik pada hubungan romantis juga bisa menyukai hubungan FWB, sama halnya dengan individu yang berada dalam hubungan terbuka (open relationship) yang -biasanya, hanya untuk memenuhi kepuasan seksual.

Tidak hanya itu, seseorang dengan masalah kesehatan mental yang memiliki kadar oksitosin rendah (senyawa kimia yang mendorong manusia membentuk ikatan antarpribadi) juga bisa mendapatkan manfaat dari hubungan FWB.

Sebab, hubungan friends with benefits menghilangkan kebutuhan akan hubungan emosional yang mendalam.

2. Kapan FWB harus dihindari?

Jangan menyetujui hubungan FWB karena calon pasangan hanya bersedia menjalani hubungan semacam ini.

Cobalah memahami sepenuhnya apa yang kita rasakan terlebih dahulu.

Sehingga, hubungan tersebut tidak menyebabkan kita merasa tidak terpenuhi atau tidak diinginkan.

Memang, bisa saja hubungan FWB berubah menjadi hubungan yang lebih mendalam seiring berjalannya waktu.

Namun kita akan berakhir dengan patah hati jika hubungan romantis adalah tujuan kita sejak awal.

Juga perlu diketahui, hubungan kasual ini dapat mencegah kita untuk mengejar hubungan berkomitmen dalam jangka panjang, entah itu bersama orang yang intim secara fisik ini, atau pun orang lain.

 

Hubungan FWB bisa dijalani secara sehat

Pertama-tama, kita perlu memahami dan menerima apa arti dari hubungan itu.

Ketahui, sosok tersebut bukanlah pasangan kita.

Hal ini bisa bermakna positif atau negatif, tergantung dari keinginan dan kebutuhan kita.

Ingatlah, orang ini tidak akan memberikan dukungan dan perhatian emosional seperti yang biasa ditunjukkan pasangan dalam hubungan percintaan.

Bentuk dukungan dan perhatian menjadi sulit ditemukan dalam hubungan FWB.

Tak akan ada kesempatan untuk menangis di pundaknya, menghadiri acara keluarga bersama, atau pergi berkencan secara formal.

Nah, agar hubungan ini berjalan baik dan terhindar dari rasa kecewa, tetapkan ekspektasi sejak awal dan menjaga percakapan secara terbuka.

Dengan demikian, kedua pihak akan tetap berada di jalur yang sama.

Buat aturan dan batasan

Hubungan FWB bisa berhasil jika relasi tersebut memenuhi harapan kedua belah pihak.

Artinya, kedua orang benar-benar merasa puas dengan pengaturan hubungan tersebut.

Buatlah dialog terbuka mengenai perilaku seksual apa yang dapat diterima, dan perilaku apa yang dihindari.

Kemudian, jika kita memiliki hubungan platonis di luar hubungan FWB, tetapkan aturan yang jelas mengenai proses interaksinya.

Berkomunikasi terbuka

Cobalah mendiskusikan makna hubungan FWB secara terbuka dan jujur dari awal.

Ini penting demi menghindari kebingungan, perasaan terluka, dan sinyal yang keliru.

Katakan dengan terus terang satu sama lain tentang hubungan ini.

Dengan demikian, hubungan tanpa ikatan yang dijalani bisa terbebas dari masalah.

Jika tidak sepakat dengan situasi hubungan FWB, mungkin hubungan tersebut tidak cocok dilanjutkan.

 

Menyetujui durasi

Menyetujui durasi hubungan FWB di awal akan menyelamatkan kedua pihak dari momen sakit hati atau canggung di masa depan.

Buatlah keputusan bersama tentang seberapa lama hubungan FWB akan dijalani.

Apakah hubungan tersebut akan berakhir ketika salah satu menemukan pasangan romantis atau kondisi lainnya.

Jangan lupa membicarakan kemungkinan untuk mengakhiri hubungan tanpa perasaan bersalah jika merasa hubungan FWB tidak cocok.

Apabila hubungan FWB membuat kita bahagia namun di saat yang bersamaan juga menyebabkan kecewa dan menyesal, tandanya hubungan ini bukan pilihan yang tepat.

Setelah menyadari hal itu, lakukan percakapan secara jujur untuk mengakhiri hubungan dengan "pasangan" kita.

Cuma "teman tidur" tambahan bagi teman

Jika kita ingin memasuki hubungan FWB, harap diingat hubungan tersebut bukanlah relasi monogami.

Kedua belah pihak bebas mengencani lebih dari satu orang, menjalin hubungan FWB lain.

Lalu, demi menjaga kesehatan emosional, pahamilah selalu bahwa hubungan FWB bisa berakhir kapan saja, dan dengan alasan apa pun.

Lagi-lagi, kita bisa membicarakan hal ini satu sama lain, atau bisa pula memilih untuk tidak mengetahui fakta yang sebenarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Brides
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com